Jawa Tengah
Ziarah kubur menjelang Ramadan memang sudah menjadi hal umum.
Di Jawa Tengah, tradisi ini populer dengan nama: Nyadran.
Masyarakat Jawa Tengah melakukan tradisi Nyadran dengan berziarah ke makam leluhur dan membersihkannya.
Setelah membersihkan makam, tradisi ini dilanjutnya dengan membaca Al-Qur'an, zikir, tahlil, doa, sebelum kemudian ditutup dengan bersantap bersama sanak saudara.
Selain itu, di Jawa Tengah ada tradisi kegiatan mandi atau berendam di laut atau sumber-sumber air yang dianggap kramat yang disebut Padusan.
Hal tersebut dipercaya dapat menyucikan diri sebelum masuk bulan Ramadan.
Tradisi Padusan seringnya dilakukan oleh orang-orang di daerah-daerah yang memiliki banyak sumber mata air alami atau yang kerap disebut umbul, seperti Klaten atau Boyolali.
Sumatera Barat
Di Sumatera Barat terdapat tradisi Ramadan yang mirip dengan tradisi Padusan yang disebut Balimau.
Yakni menyucikan diri dengan mandi di sumber-sumber mata air atau pemandian-pemandian khusus.
Perbedaannya, masyarakat akan mandi menggunkan perasan jeruk limau (sejenis jeruk nipis) sebagai pengganti sabun.
Selain tradisi Balimau, ada juga tradisi Malamang.
Malamang adalah kegiatan membuat lamang atau lemang, yakni makanan sejenis ketupat khas Sumatera Barat yang terbuat dari beras ketan dan dimasukkan ke buluh bambu beralas daun pisang.
Palembang
Masyarakat muslim di Palembang memiliki tradisi Ziarah Kubro.
Jika Nyadran tradisi ziarah ke makam leluhur, Ziarah Kubro merupakan sebuah pawai berjalan beriringan dari satu makam ulama ke makam-makam lainnya dan berakhir di kompleks pemakaman Kesultanan Palembang Darussalam.
Riau
Mengutip dari Traveloka, tradisi menyambut bulan Ramadan yang meriah juga bisa ditemukan di provinsi Riau.
Memasuki bulan Ramadan, masyarakat Riau akan menyelenggarakan sejenis pesta rakyat yang meriah dengan puncak berupa perlombaan dayung yang populer dengan nama Pacu Jalur.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.