Kompas TV nasional sosial

Pengusaha Bus Desak Pemerintah Tegas, Banyak Mobil Pribadi Malah Boleh Mudik

Kompas.tv - 27 Maret 2021, 20:05 WIB
pengusaha-bus-desak-pemerintah-tegas-banyak-mobil-pribadi-malah-boleh-mudik
Ilustrasi: mudik dengan mobil pribadi. (Sumber: kompasiana.com)
Penulis : Fadhilah | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (Ipomi) meminta pemerintah tegas atas larangan mudik Lebaran 2021.

Meski berdampak langsung pada ekonomi perusahaan, seluruh operator bus siap untuk tidak beroperasi pada libur Lebaran tahun ini.

Namun, para pengusaha bus ini berharap pemerintah bisa adil dan tegas melarang seluruh moda transportasi termasuk penggunaan mobil pribadi untuk mudik Lebaran.

Baca Juga: Mudik Lebaran 2021 Resmi Dilarang, Kemenhub dan Polisi Awasi Ketat Seluruh Transportasi

"Kita sama-sama memahami pemerintah tegas kalau larangan mudik untuk meredam dan menurunkan angka Covid-19. Artinya seluruh moda angkutan umum darat, laut, udara, kereta api, dan mobil pribadi dalam hal ini kami minta ketegasan pemerintah," kata Ketua Ipomi Kurnia Lesani Adnan dalam keterangannya, Sabtu (27/3/2021). 

"Kalau mau dilarang, semua dilarang. Kunci semua kota jangan ada yang masuk kecuali aparat. Sekuat itu kah aparat pemerintah," sambungnya. 

Bukan tanpa alasan, menurut Kurnia, belajar dari 2020 lalu, masyarakat rupanya banyak yang mudik dengan mobil pribadi.

Oleh karena itu, Ipomi berharap pemerintah juga tegas melarang penggunaan mobil pribadi untuk mudik.

"Kami tertib taat aturan, tapi masyarakat mudik pakai kendaraan pribadi, padahal bisa gunakan tranportasi darat AKAP. Ini sangat miris," tuturnya. 

Selain itu, Ipomi juga berharap pemerintah bisa memaksimalkan penggunaan Genose di layanan transportasi untuk mudik agar seluruh operator bus bisa beroperasi saat mudik.

Baca Juga: Fakta Larangan Mudik Lebaran 2021


"Pengetesan dengan Genose di fasilitas umum yang disedikan untuk layanan transportasi itu salah satu jurus. Maksimalkan saja supaya masyarakat tetap bergerak. Menggunakan transportasi yang terukur," ujar Kurnia.

"Kami mohon pemerintah tegas. Kalau memang kami diminta untuk tidak beroperasi kami siap. Tapi kami mohon pengawasan untuk seluruhnya. Jangan sampai kami patuh, tapi msyarakat tetap mudik menggunakan kendaraan pribadi," imbuhnya.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x

A PHP Error was encountered

Severity: Core Warning

Message: PHP Startup: Unable to load dynamic library 'newrelic.so' (tried: /usr/lib64/php/modules/newrelic.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so: cannot open shared object file: No such file or directory), /usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so: cannot open shared object file: No such file or directory))

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: