"Saat itu, kami masih dikasih akses masuk, cuma bisa (untuk) satu motor kira-kira," ucap Asep.
Akses sebesar 2,5 meter itu bertahan kurang lebih selama 17 sampai 18 bulan. Pada Februari 2021, banjir kemudian merendam permukiman tersebut. Akibatnya, menjebol salah satu dinding.
Baca Juga: Bersengketa dengan Dino Patti Djalal, Fredy Kusnadi Bekas Pegawai Bank yang Jadi Pengusaha Kuliner
Adapun dinding yang jebol selebar kurang lebih 3 meter itu merupakan dinding yang berada terjauh dari rumah Asep.
Lantas, sang ahli waris menuding kalau tembok yang jebol itu dirobohkan oleh ibunya. Padahal, jebolnya dinding itu karen banjir.
"Dia mikirnya kalau ibu saya yang ngehancurin dinding itu, padahal itu kan karena banjir. Ibu saya perempuan, enggak mungkin mampu buat ngehancurin dinding itu," ujarnya.
Sang ahli waris yang kala itu mendatangi rumah Asep kemudian marah-marah. Dia mengancam ibunda Asep sambil membawa senjata tajam.
Ahli waris tersebut saat itu sudah dijelaskan bahwa tembok itu jebol karena diterjang banjir. Namun, dia tak percaya.
Baca Juga: Bersengketa dengan Dino Patti Djalal, Fredy Kusnadi Bekas Pegawai Bank yang Jadi Pengusaha Kuliner
Lantas, ahli waris itu memaksa menutup total akses satu-satunya yang dimiliki keluarga Asep dan pengunjung tempat fitness tersebut. Tak hanya itu, ahli waris juga memasang kawat berduru di bagian atas dinding.
"Ibu saya sampai sekarang masih trauma karena dikalungin golok. Sekarang cuma bisa diam aja kalo keinget itu," ucap dia.
Karena akses keluar masuk rumah ditutup total, Asep dan keluarganya kini harus naik turun tangga dan kursi untuk memanjat dinding tembok tersebut.
Asep menambahkan, keluarganya lantas melaporkan pelaku ke pihak kepolisian. Asep berharap permasalahan yang dihadapi keluarganya dapat segera selesai.
"Kami ya ingin lega lah jalannya, masak ditutupin begini," ucap dia.
Baca Juga: 132 Sengketa Hasil Pilkada Mulai Disidang Hari Ini, Digelar Langsung dan Online
Sebelumnya diberitakan, Kapolsek Ciledug Kompol Wisnu Wardana membenarkan peristiwa penutupan paksa akses rumah warga tersebut.
"Itu kejadiannya hari Selasa (2/3/2021) sekitar pukul 12.00 WIB," kata Wisnu kepada awak media, Jumat (12/3/2021) siang.
Aparat kepolisian, kata Wisnu, sempat mengunjungi rumah itu setelah pemilik rumah melaporkan kasus tersebut ke Polsek Ciledug.
"Dari kami dan Babinsa sudah berupaya mediasi kedua belah pihak. Kami juga menyarankan agar pemilik melaporkan kejadian itu ke Polres Metro Tangerang Kota," ujar Wisnu.
Baca Juga: Polisi Lepaskan Tembakan Peringatan di Ricuh Sengketa Lahan Kelurahan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.