Diketahui, kuda nil yang dilempari botol plastik dan tisu tersebut merupakan kuda nil betina yang bernama Ari. Kini, kuda nil tersebut masih dalam pantauan tim medis dan penjaganya.
“Kondisi dan nafsu makan Ari hari ini pun terpantau normal,” tambah Yulius.
Yulius memaparkan bahwa satwa yang ada di area Safari Journey memiliki naluri untuk membuka mulutnya setiap pengunjung ingin memberi makan.
“Kenapa kuda nil ini mangap? Karena dia punya naluri, dia mangap dikira (pengunjung) mau kasih makan tapi ternyata malah ngasih botol plastik bekas, itu sudah jelas salah, fatal. Apapun alasannya," terang Yulius.
Baca Juga: Dari Pengakuan Meghan Markle Bisa Ditelusuri: Bukan Sekali Ini Saja Royal Family Bersikap Rasis
Yulius juga mengingatkan pengunjung lewat aturan yang tertulis di brosur agar pengunjung tidak membuang sampah sembarangan dan tidak diperkenankan memberi makan satwa saat melakukan Satnite Safari Journey.
Kejadian yang viral ini membuat pertanyaan soal bagaimana pengawasan di Taman Safari Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Yulius mengatakan bahwa saat itu memang ada petugas. Namun, luasnya area membuat petugas tidak bisa memantau secara keseluruhan.
"Kan TSI itu luas ya. Kembali lagi kesadaran si pengunjung sendiri gitu loh. Bank saja bisa dirampok apalagi ini (lempar sampah ke mulut kuda nil)," kata dia.
Yulius berharap agar pengunjung bisa belajar dari kejadian ini dan mematuhi aturan untuk tidak memberi makan satwa yang ada.
Baca Juga: Pemkab Sangihe Resmikan Laboratorium Dan Poliklinik Liung Paduli
"Intinya adalah bahwa satwa kami aman dan kami berharap ini kejadian terakhirlah. Karena kan saat memasuki kebun binatang itu harus ikutin aturan dong, apalagi ada tulisan jelas aturannya enggak boleh kasi makan satwa. Itu harusnya mereka mengerti," pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.