JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyebutkan, saat ini ada gerakan politik yang akan merebut Partai Demokrat secara paksa.
"Dari kesaksian banyak pihak, gerakan ini melibatkan pejabat penting yang berada di lingkaran dekat Presiden Jokowi," kata Agus dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual, Senin (1/2/2021).
Untuk memperjelas perkara tersebut, Agus menyebut sudah berkirim surat kepada Presiden Jokowi untuk mendapatkan konfirmasi langsung.
"Kami berpegang pada azas praduga tak bersalah, kami kirim surat tadi pagi," ujar AHY, sapaannya.
Baca Juga: AHY Bertemu Calon Kapolri Listyo Sigit: Semoga Sukses!
Dari runtutan peristiwa yang didapat, ada kader, mantan kader dan pihak luar yang ikut bermain yaitu satu orang kader aktif, ada kader yang sudah enam tahun tidak aktif karena terlibat korupsi ada mantan kader yang sudah keluar 3 tahun lalu dan pejabat yang duduk di kursi pemerintahan.
Agus sudah mencium gelagat ini sejak sebulan lalu, ketika banyak kader di daerah yang diajak melalukan pergantian kepemimpinan Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB).
"Menurut penuturan para saksi, ada 360 pemegang hak suara yang harus diajak. Dan mereka akan diberi imbalan uang yang sangat besar," ujar AHY.
Baca Juga: AHY Minta Komjen Sigit Jadikan Polri Aktif Tegakkan Hukum
Mulanya, kata AHY, dia tidak yakin. Namun para saksi sudah bertemu langsung dengan pejabat yang akan mengambilalih partai demokrat tersebut.
"Tapi kami akan pertahankan kedaulatan partai kami. Kami tidak rela ada yang ambilalih secara paksa," katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.