JAKARTA, KOMPAS.TV – Dua jenazah korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182 kembali teridentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
Kedua jenazah berjenis kelamin perempuan itu bernama Indah Halimah Putri kelahiran Sungai Pinang, 01-10-1994 dan Agus Minarni kelahiran Mempawah, 01-08-1973.
Kabid Topol Pusinafis Bareskrim Polri Kombes Pol Sriyanto menjelaskan keduanya jenazah dari kantong bernomor label 0027 dan 0027C.
Baca Juga: 2 Korban Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182 Teridentifikasi Lagi
Kedua jenazah korban berhasil diidentifikasi lewat sidik jari tangan. Sidik jari dinilai sesuai setelah dicocokkan dengan data Pendudukan, Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri.
“Indah nomor manifes 24. Tempat lahir Sungai Pinang. Tanggal lahir 01-10-1994, jenis kelamin perempuan, agama Islam. Agus Minarmi, nomor manifes 52. Tempat lahir Mempawah, tanggal lahir 01-08-1973. Jenis kelamin perempuan, agama Islam,” Sriyanto saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Rabu (13/1/2021) .
Lebih lanjut Sriyanto menjelaskan dalam data identitas yang diterima, korban Indah tinggal di Dusun 4 RT 7, Kelurahan Sungai Pinang 2, Kecamatan Sungai Pinang, Provinsi Sumatera Selatan dengan pekerjaan pelajar/mahasiswa dan berstatus belum kawin.
Sementara korban Agus Minarmi beralamat di Dusun Sukadamai RT 05/RW 02, Kecamatan Mempawah Hilir, Provinsi Kalimantan Barat.
Baca Juga: KNKT bersama Sriwijaya Air Temui Keluarga Penumpang dan Awak Pesawat SJ 182
“Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan berstatus kawin,” ujar Sriyanto.
Sejauh ini total sudah enam jenazah korban telah teridintifikasi. Sebelumnya tim DVI Polri mengidentifikasi empat jenazah korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182.
Pesawat tercatat mengangkut 62 orang yang terdiri dari 12 kru, 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Pada Selasa (12/1/2021) pukul 16.40 WIB, petugas yang tergabung di KRI Rigel 933 berhasil menemukan perangkat flight data recorder (FDR) yang menjadi satu dari dua perangkat yang terpasang di kotak hitam pesawat.
Baca Juga: Cuaca Buruk dan Angin Kencang, Proses Pencarian Korban dan Pesawat Sriwijaya Dihentikan Sementara
FDR berisi rekaman data penerbangan. Hanya saja, temuan kotak hitam ini tidak lengkap. Masih ada bagian lain yang belum ditemukan, yakni cockpit voice recorder (CVR).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.