JAKARTA, KOMPAS.TV- Usia pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu tidak memiliki korelasi dengan keselamatan penerbangan. Keselamatan terbang pesawat berkorelasi dengan kedisiplinan dalam perawatan pesawat.
Hal tersebut ditegaskan Pengamat Transportasi Udara, Alvin Lie, soal usia 26 tahun pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang mengalami kecelakaan. "Usia pesawat tidak ada kaitannya dengan keselamatan. Tolong dicatat, tidak ada korelasi usia pesawat dengan keselamatan," kata Alvin, Minggu (10/1/2021).
Baca Juga: Ini Kronologi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air, Kehilangan Ketinggian dalam Kurang Satu Menit
Alvin menuturkan pesawat usia berapa pun tetap memenuhi syarat untuk terbang. Dengan catatan, pesawat tersebut dirawat secara disiplin serta dilakukan pemeriksaan sertifikasi.
"Pesawat itu mau usia 20, 30, mau 50 pun tetap memenuhi syarat. Kalau tidak memenuhi syarat tentu tidak akan disertifikasi oleh otoritas setempat dan kalau tidak memenuhi syarat asuransi juga tidak mau meng-cover pesawat tersebut," ujar Alvin.
Sebagai informasi, pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu, 9 Januari 2021, pukul 14.40 WIB. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, insiden tersebut bermula ketika pesawat take off dari bandara Soetta pada pukul 14.36 WIB.
Baca Juga: Operasi Pencarian Puing Sriwijaya Air Hari Ini Semakin Diperluas
"Pukul 14.37 WIB masih 1.700 kaki kontak diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki, dengan mengikuti standar instrumen,” ujar Budi.
Namun, sekitar pukul 14.40 WIB, pesawat tersebut terlihat tidak mengarah ke tujuan seharusnya. Pesawat tersebut terlihat mengarah ke Barat Daya.
Hingga hari ini, Operasi SAR masih terus dilakukan untuk mengevakuasi korban hingga serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ182. Selain itu, tim gabungan pun telah mendeteksi keberadaan “black box” pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.