Tak ayal, gedung yang sudah ada sejak 1962 itu nantinya bakal menjadi area berkumpul alias tongkrongan generasi milenial untuk belajar atau mengerjakan sesuatu setelah disediakannya co-working space.
Tak hanya sebatas itu, Sarinah juga rencananya akan mengadopsi fasilitas yang dibutuhkan generasi milenial dalam mengeksplorasi permainan tradisional Indonesia yang dikemas dengan konsep digital.
Bahkan rencananya gedung ini akan dijadikan sebagai tempat nongkrong generasi baby boomers, juga sejarah panjangnya. Tujuannya, untuk memperkenalkan permainan tersebut kepada generasi milenial yang rata-rata belum diketahui oleh mereka.
Baca Juga: McDonald's Angkat Kaki dari Sarinah, Erick Thohir: Saya Tidak Anti Merek Asing
Untuk menjangkau pelaku usaha internasional dan merambah turis mancanegara, Sarinah juga menghadirkan toko bebas pajak (duty free) dengan menempatkan lokasi tidak hanya di pusat kota, tetapi juga Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng serta Ngurah Rai, Bali.
Selain itu, Sarinah juga akan bertransformasi dari sisi bisnis dengan mengutamakan produk-produk lokal.
Sarinah akan membangun toko bebas pajak atau duty free dengan produk-produk Indonesia atau brand lokal yang bagus.
Duty Free Sarinah direncanakan akan berada di 3 tempat yakni di Sarinah Thamrin, Bali dan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
"Ini akan berisi produk-produk yang layaknya misalnya ke duty free, ada liquor, tobacco, di Sarinah kita tambah dengan produk UKM, brand lokal yang bagus," pungkasnya.
Meskipun, Sarinah diprediksi kembali mengalami kerugian hingga Rp 29,9 miliar karena ikut terdampak pandemi covid-19 dan adanya renovasi, namun Fetty optimistis kinerja tahun 2021 akan lebih baik.
Sebab pada Agustus 2021, sejumlah toko ritel di Sarinah bisa kembali masuk dan beroperasi dengan optimal pasca renovasi rampung.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.