JAKARTA, KOMPAS.TV - Polda Metro Jaya berencana melibatkan psikiater untuk memeriksa kondisi kejiwaan pelaku mutilasi di Kalibata City, Laeli Atik dan Djumadil Al Fajri.
"Ini nanti kita rencanakan psikiater. Kalo dilihat dari bentukannya tidak sakit jiwa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Minggu (20/9/2020).
Pelibatan psikiater, menurut Yusri, untuk menggali lebih dalam motif pembunuhan yang dilakukan oleh kedua tersangka. Apalagi hingga keduanya memutuskan melakukan mutilasi terhadap korban, Rinaldy Harley Wismanu.
Baca Juga: Mutilasi Kalibata City, Orang Tua Minta Laeli Atik Dihukum Ringan
Keputusan pelibatan psikiater juga dilatari setelah polisi melakukan rekonstruksi. Dari rekonstruksi ditemukan fakta-fakta bahwa pelaku memelajari cara-cara melakukan mutilasi dari media sosial.
"37 adegan di 13 TKP (tempat kejadian perkara). Dari rekonstruksi itu diperagakan yang tertuang di BAP (berita acara perkara). Setelah rekonstruksi 37 adegan, ada beberapa tambahan lagi temuan-temuan baru," kata Yusri.
Kemudian, cara pelaku melakukan mutilasi, hingga menyewa taksi online untuk membawa jasad korban dari lokasi mutilasi di sebuah apartemen di Pasar Baru ke apartemen Kalibata City.
Laeli Atik dan Fajri Terancam Hukuman Mati
Polisi menetapkan dua pelaku pembunuhan disertai mutilasi terhadap pria yang jenazahnya ditemukan di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, dengan ancaman hukuman mati.
"Penerapan Pasal 340 KUHP dengan pidana mati atau seumur hidup atau Pasal 338 KUHP dan 365 KUHP," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dalam konferensi pers di Markas Polda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020).
Korban yang diketahui bernama Rinaldi Harley Wismanu (33 tahun) tewas dibunuh dan dimutilasi oleh sepasang kekasih yang bernama Djumadil Al Fajri alias DAF (26 tahun) dan Laeli Atik Supriyatin alias LAS (27 tahun).
Nana menjelaskan, kedua pelaku itu memiliki perannya masing-masing selama menjalankan aksi jahatnya.
Untuk Djumadil, lanjut Nana, adalah kekasih pria yang berperan sebagai eksekutor. Dia yang membunuh dan memutilasi korban Rinaldi Harley Wismanu.
Sedangkan Laeli adalah kekasih wanita yang berperan sebagai orang yang memancing korban.
"Yang dilakukan LAS (Laeli Atik Supriyatin) mengajak korban untuk bertemu dan menyewa apartemen di Pasar Baru, Jakarta Pusat," tutur Nana.
Baca Juga: Pelaku Mutilasi Kalibata City Mencari Korban Secara Acak di Aplikasi Kencan Daring
Nana mengatakan, korban dieksekusi di apartemen di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat. Setelah dimutilasi, jasad korban kemudian dipindahkan ke Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.
Lalu polisi menemukan jasad Rinaldi Harley Wismanu di Apartemen Kalibata City pada Rabu (16/9/2020) malam. "Korban dimasukkan ke dalam koper oleh kedua pelaku," kata Nana.
Motif keduanya menghabisi korban adalah ekonomi. Keduanya bersekongkol menghabisi Rinaldi untuk menguasai hartanya.
Untuk melancarkan aksinya, LAS mengajak korban menyewa sebuah apartemen di Jakarta Pusat. Di apartemen itulah, DAF dan LAS menghabisi dan memutilasi korban.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.