Kompas TV nasional peristiwa

Mahfud MD Tak Percaya Penusuk Syekh Ali Jaber Orang Gila, Minta Usut Jaringannya

Kompas.tv - 14 September 2020, 16:14 WIB
mahfud-md-tak-percaya-penusuk-syekh-ali-jaber-orang-gila-minta-usut-jaringannya
Menko Polhukam Mahfud MD tak mempercayai peristiwa penusukan Syekh Ali Jaber dilakukan oleh orang sakit jiwa. (Sumber: Dok Humas Kemenko Polhukam.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menko Polhukam Mahfud MD tak memercayai peristiwa penusukan Syekh Ali Jaber dilakukan oleh orang sakit jiwa. Dia meminta aparat penegak hukum menyelidiki jaringan di belakang peristiwa tersebut.

"Spekulasi di masyarakat, ada dugaan, berdasar pengakuan keluarganya, si penusuk ini sakit jiwa. Tapi kita belum percaya," kata Mahfud MD dalam pernyataan secara virtual yang diterima Kompas TV, Senin (14/9/2020).

Menurut Mahfud, aparat keamanan akan menyelidiki latar belakang pelaku dari tetangga, teman, atau jejak digitalnya, apakah yang bersangkutan mengidap penyakit kejiwaan atau tidak.

Baca Juga: MUI Mengutuk Keras Penusukan Syekh Ali Jaber

Sampai saat ini, lanjut Mahfud, pihak aparat keamanan masih menyelidiki latar belakang atau jaringan yang ada di belakang pelaku penusukan.

"Saya sudah menginstruksikan kepada seluruh aparat, baik itu aparat keamanan maupun intelijen, bahkan saya juga sudah minta BNPT, Densus, BIN bersama kepolisian, agar menyelidiki kasus ini dengan sebaik-baiknya dan setransparan mungkin," tuturnya.

MUI Curigai Aksi Teror kepada Ulama

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mencurigai penusukan ulama Syekh Ali Jaber bukan peristiwa biasa, melainkan sebagai aksi teror.

"Saya melihat ini adalah aksi teror terhadap kegiatan dakwah, kegiatan kemasyarakatan," kata Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam Sholeh kepada Kompas TV, Senin (14/9/2020).

Untuk itu, Asrorun meminta aparat penegak hukum melakukan langkah cepat dan tepat untuk mengungkap pihak-pihak yang berada di balik aksi teror ini.

"Salah satu tugas negara adalah menjamin rasa aman. Aksi teror ini harus diungkap untuk menjamin rasa aman masyarakat," tegasnya.

Sementara, Sekjen MUI Anwar Abbas menginginkan dibentuknya tim investigasi atau tim pencari fakta terkait peristiwa ini. Karena menurutnya, penyerangan terhadap ulama bukan kali ini saja terjadi.

Setiap peristiwa penyerangan terhadap ulama selalu berujung dengan kesimpulan pelaku merupakan orang yang mengalami sakit jiwa.

"Saya terus terang merasa sangat terganggu dengan adanya pernyataan, bahwa katanya yang melakukan tindakan ini adalah orang gila," ujar Anwar kepada Kompas TV.

Baca Juga: Polisi Bekuk Pria Penusuk Syekh Ali Jaber: Masih Kami Dalami Motifnya

Anwar meminta para penegak hukum tidak terlalu cepat menyimpulkan pelaku penyerangan merupakan orang yang mengidap gangguan jiwa.

"Apakah ada persatuan orang gila di negeri ini dalam rapat mereka diputuskan bahwa musuhnya adalah para ulama dan dai?" tukasnya.

Oleh karena itu, tim investigasi diperlukan untuk mengungkap latar belakang penyerangan. Termasuk untuk mengetahui kebenaran bahwa pelaku penyerangan merupakan orang yang mengidap gangguan jiwa atau bukan.

"Apapun hasilnya, kita terima. Tapi kalau hasil yang didapat itu adalah berbeda dengan apa yang disampaikan pihak kepolisian, maka menurut saya harus dilakukan pendalaman lebih lanjut. Suapaya kita bisa menemukan inti masalah yang sebenarnya," tutur Anwar.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x