JAKARTA, KOMPAS.TV - Obat pereda nyeri (painkiller) atau analgesik adalah golongan obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit atau nyeri pada tubuh.
Dikutip dari laman Cleveland Clinic, obat ini biasanya digunakan untuk meredakan gejala nyeri otot, sakit kepala, radang sendi, nyeri haid, nyeri karena cedera, atau perawatan pascaoperasi.
Beberapa obat pereda nyeri tersedia tanpa resep dan bisa dibeli bebas di apotek.
Meski demikian, obat pereda nyeri tidak boleh dikonsumsi secara jangka panjang, terlebih dalam dosis berlebihan.
Badan kesehatan Inggris atau National Health Service (NHS) menyebut pereda nyeri bisa memiliki efek samping berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.
Efek samping ini bisa terjadi, terutama jika digunakan secara terus-menerus tanpa pengawasan medis.
Baca Juga: PAFI Soroti Bahaya Penggunaan Obat Pereda Nyeri secara Berlebihan
Melansir laman resmi NHS, obat-obatan antiperadangan nonsteroid atau Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAID) seperti aspirin, naproksen, dan ibuprofen bisa menyebabkan tukak lambung, masalah pendengaran, masalah kardiovaskular, dan yang baru ditemukan adalah meningkatkan risiko penggumpalan darah.
Berikut beberapa efek samping penggunaan obat pereda nyeri secara jangka panjang dan tanpa pengawasan dokter:
1. Tukak lambung
Tukak lambung ditandai dengan munculnya rasa sakit atau terbakar di pusat lambung, masalah pencernaan, heartburn, dan mual.
Pasalnya, NSAID bisa mengurangi kemampuan tubuh memproduksi lapisan lendir yang melindungi dinding lambung dari asam lambung.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.