JAKARTA, KOMPAS.TV - Night terror atau sleep terror adalah gangguan tidur yang membuat seseorang mengalami halusinasi, berteriak, takut, napas lebih cepat, berkeringat, bahkan menangis saat tengah tertidur.
Kondisi ini berbeda dengan mimpi buruk, orang yang mengalami night terror sering kali kesulitan untuk tersadar dari tidur.
Mimpi buruk yang biasanya bisa diingat setelah terbangun. Namun, night terror terjadi dalam fase tidur non-REM, membuat penderitanya sulit mengingat apa yang terjadi.
Melansir laman Cleveland Clinic, night terror dapat dialami siapapun, namun anak-anak di bawah 5 tahun lebih berisiko mengalami hal ini.
Serangan night terror biasanya hanya berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit, tetapi episodenya mungkin bisa berlangsung lebih lama.
Baca Juga: 4 Bahaya Kebiasaan Tidur setelah Makan
Sleep terror ditandai dengan kondisi, seperti:
1. Anak ketakutan selama tidur, disertai dengan teriak
2. Panik
3. Gerakan menendang-nendang
4. Gerakan tangan menggapai-nggapai
Penyebab Night Terror
Penyebab night terror masih belum diketahui secara pasti, tetapi fenomena ini dikelompokkan sebagai gangguan tidur atau dalam bahasa medis disebut parasomnia.
Kondisi tersebut dikaitkan dengan belum matangnya sistem saraf pusat, dan lebih sering dijumpai pada anak-anak.
Namun tenang, night terror bisa menghilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia. Hampir 40 pengidap night terror adalah anak-anak.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.