Kompas TV lifestyle kesehatan

Awas, Ini 5 Dampak Negatif Terlalu Banyak Makan Kerang

Kompas.tv - 28 Januari 2025, 07:30 WIB
awas-ini-5-dampak-negatif-terlalu-banyak-makan-kerang
Pengepul dan nelayan kerang di Dermaga Muara Angke, Jakarta Utara, Selasa (5/10/2021). (Sumber: Kompas.tv/HASYA NINDITA)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kerang merupakan salah satu makanan laut yang cukup digemari masyarakat Indonesia. Rasanya yang lezat dan teksturnya yang khas membuat kerang menjadi favorit di berbagai hidangan.

Melansir laman Healthline, kerang kaya akan nutrisi seperti protein, omega-3, vitamin B12, dan mineral penting lainnya. Meski mengandung nutrisi yang bermanfaat, konsumsi terlalu banyak kerang dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan.

Baca Juga: Makan Kerang Tapi Kerangnya Cari Dulu di Pantai & Nyicip Menu Khas Desa Tanailandu Lainnya!

Berikut sederet dampak negatif terlalu banyak makan kerang

1. Alergi

Konsumsi kerang dalam jumlah berlebihan dapat memicu reaksi alergi, meski tidak memiliki riwayat alergi sebelumnya. Ketika seseorang alergi kerang, sistem kekebalan tubuhnya salah mengidentifikasi protein dalam kerang sebagai zat berbahaya. 

Hal ini memicu respons imun yang berlebihan, melepaskan histamin dan zat kimia lainnya yang menyebabkan gejala alergi. Reaksi alergi terhadap kerang bisa sangat bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang mengancam jiwa.

2. Keracunan logam berat

Dampak negatif terlalu banyak makan kerang selanjutnya adalah keracunan logam berat. Hewan ini hidup dengan menyaring air di sekitarnya.

Jika kerang hidup di perairan yang tercemar, tentu logam berat seperti merkuri, timbal, dan kadmium sering ditemukan pada kerang. Ketika kita mengonsumsi kerang yang terkontaminasi, logam berat ini akan terakumulasi dalam tubuh dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Logam berat bersifat sangat toksik bagi tubuh manusia dan dapat merusak organ-organ vital seperti ginjal, hati, dan sistem saraf. Selain itu, paparan jangka panjang terhadap logam berat juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Healthline

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x