WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menepati ucapannya sebelum pemilihan untuk menarik diri dari badan PBB yang mengawasi masalah kesehatan global.
AS keluar dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (20/1/2025).
Kekecewaan Trump terhadap WHO bermula dari puncak era Covid-19. Ia berulang kali mengkritik organisasi ini karena dianggap terlalu lambat menanggapi pandemi dan seolah dikendalikan oleh China.
Pada periode pertama Trump sebagai Presiden AS, ia menghentikan pendanaan untuk WHO dan mulai proses penarikan diri. Namun, proses itu terhenti setelah Trump dikalahkan oleh Joe Biden dan mengembalikkan arah hubungan AS dengan WHO.
Baca Juga: Donald Trump Ingin Relokasi 2 Juta Warga Gaza ke Indonesia, Begini Respons Tegas Kemlu RI
"Organisasi Kesehatan Dunia menipu kita," kata Trump selama diskusi santai yang panjang dengan wartawan seperti yang dilansir dari NPR pada Senin (20/1/2025).
Lantas apa arti AS keluar dari WHO?
Mengutip BBC, mundurnya AS memiliki konsekuensi yang signifikan bagi WHO. Bisa dibilang organisasi ini akan kehilangan anggota terpenting mereka. Sejauh ini AS adalah donor terbesar WHO. AS memberikan 1.284 miliar dolar AS (Rp 20,948 triliun) kepada WHO selama 2022 dan 2023.
Jumlah tersebut ratusan juta dolar lebih banyak daripada Jerman, sebagai donor terbesar kedua. Para kritikus menilai bahwa tindakan Trump juga akan memberikan konsekuensi kepada AS. Selama 76 tahun AS telah menjadi bagian dari WHO sejak bergabung pada 1948.
Baca Juga: Melania Trump Jadi Sorotan, Topi Hitam Simbol Keberanian Dipakai Sepanjang Acara Resmi
WHO memiliki peran memantau ancaman kesehatan global, mengevaluasi vaksin dan pengobatan baru, mengkoordinasikan respons terhadap krisis kesehatan yang muncul serta masalah yang sedang berlangsung, dan memberikan dukungan ahli kepada negara-negara, terutama ketika mereka menghadapi keadaan darurat kesehatan.
AS keluar dari WHO tentu akan membuat negara adi daya itu kehilangan akses mudah ke data penting tentang wabah dan perundingan standar kesehatan.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.