BEIJING, KOMPAS.TV — China melaporkan peningkatan kasus infeksi human metapneumovirus (HMPV) pada musim dingin ini, yang memicu kekhawatiran global terkait penyebaran penyakit pernapasan.
Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa tingkat infeksi yang dilaporkan masih dalam batas yang diperkirakan selama musim dingin.
Berikut hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang HMPV dan bagaimana virus ini dibandingkan dengan flu serta Covid-19.
Baca Juga: Kenali Tanda dan Gejala HMPV: Mirip Flu Biasa, Ini Cara Penanganannya Menurut PB IDI
Human metapneumovirus (HMPV) adalah virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas yang ringan. Virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau menyentuh permukaan yang terkontaminasi.
Gejala umum HMPV meliputi batuk, demam, dan hidung tersumbat — mirip dengan gejala flu dan pilek pada umumnya.
Sementara itu, anak kecil, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko mengalami gejala yang lebih parah.
Berbeda dengan Covid-19 yang muncul pada akhir 2019, HMPV telah beredar selama beberapa dekade.
Sebagian besar orang sudah memiliki kekebalan terhadap virus ini karena pernah terpapar sebelumnya.
“HMPV adalah bagian dari kumpulan virus musim dingin yang biasa kita temui,” kata John Tregoning, profesor imunologi vaksin di Imperial College London, dikutip dari France24.
Baca Juga: Virus HMPV Mewabah di China, Bagaimana Indonesia? Begini Gejala dan Cara Pencegahannya | SINAU
Paul Hunter, profesor kedokteran dari University of East Anglia, menjelaskan bahwa hampir setiap anak akan terinfeksi HMPV setidaknya sekali sebelum mereka berusia lima tahun.
Sebaliknya, virus corona penyebab COVID-19 tidak dikenal sebelumnya, sehingga orang tidak memiliki kekebalan, yang menyebabkan penyakit parah dan pandemi global.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional (CDC) China baru-baru ini menyoroti HMPV sebagai bagian dari pemantauan penyakit pernapasan selama musim dingin.
Dalam konferensi pers, pejabat kesehatan Kan Biao melaporkan adanya tren peningkatan infeksi pernapasan di kalangan anak-anak di bawah usia 14 tahun, termasuk HMPV dan virus pernapasan syncytial (RSV).
“Skala dan intensitas penyebaran penyakit infeksi pernapasan lebih rendah dibanding tahun lalu,” kata Kan.
Meski foto-foto ruang gawat darurat yang penuh pasien dengan masker beredar di media sosial China, juru bicara WHO Margaret Harris mengatakan situasi tersebut masih dalam pola musiman yang normal.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.