JAKARTA, KOMPAS.TV - Penggunaan kembali botol plastik sekali pakai menjadi kebiasaan yang lumrah bagi sebagian masyarakat di Indonesia.
Botol plastik sekali pakai dianggap praktis dan murah sehingga sering digunakan kembali untuk menyimpan air atau minuman lainnya.
Namun, kebiasaan menggunakan ulang botol plastik sekali pakai ternyata menyimpan bahaya serius bagi kesehatan dan lingkungan.
Dilansir laman Healthline, botol plastik sekali pakai umumnya terbuat dari polyethylene terephthalate (PET atau PETE).
Jenis plastik ini sering digunakan karena ringan, murah, dan transparan. Pada umumnya, botol dengan kode 1 pada simbol daur ulang menunjukkan bahwa botol tersebut dibuat dari bahan PET.
Baca Juga: Asal Tak Berlebihan, Ini 5 Manfaat Pare untuk Kesehatan
Meskipun bahan PET aman untuk satu kali penggunaan, sifatnya yang mudah terdegradasi ketika terkena panas, tekanan, atau gesekan, membuatnya berbahaya jika digunakan berulang kali.
Dikutip dari laman Mayo Clinic, berikut bahaya menggunakan kembali botol plastik sekali pakai.
Bahaya menggunakan kembali botol plastik sekali pakai yang pertama adalah risiko paparan bahan kimia berbahaya, seperti bisphenol A (BPA) dan ftalat. BPA merupakan zat kimia yang dapat mengganggu sistem hormon dalam tubuh (endokrin disruptor).
Bahan kimia ini meningkatkan risiko gangguan reproduksi, pertumbuhan, dan kanker payudara.
Sementara ftalat juga memiliki potensi mengganggu hormon serta berbahaya bagi ginjal dan hati.
Penggunaan botol plastik sekali berulang kali dan diletakkan di dalam mobil atau terpapar sinar matahari, dapat memicu pelepasan BPA dan ftalat ke dalam air minum.
Baca Juga: 6 Manfaat Air Rebusan Daun Pepaya, Lancarkan Pencernaan hingga Kurangi Gelaja DBD
Sumber : Healthline, Mayo Clinic
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.