JAKARTA, KOMPAS.TV - Diabetes adalah penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi. Penyakit ini terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan gula (glukosa) secara maksimal.
Diabetes bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak, remaja, dan dewasa muda. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) pada Maret 2024 lalu, merilis data yang menunjukkan pengidap diabetes kini semakin muda.
Ada berbagai faktor yang meningkatkan risiko diabetes pada usia muda, termasuk faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan. Dikutip dari laman CDC, berikut 4 kebiasaan yang bisa memicu diabetes di usia muda.
Baca Juga: Gangguan Mata Akibat Diabetes Jadi Beban Penyakit dan Pembiayaan, Butuh Kolaborasi
Mager atau malas gerak membuat anak muda zaman sekarang, kurang aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk diabetes.
Tingkat aktivitas fisik yang rendah berkontribusi pada penambahan berat badan, yang merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2.
Beberapa studi menunjukkan, lemak perut dapat menyebabkan sel tubuh melepaskan bahan kimia pro-inflamasi. Hal ini membuat tubuh kurang sensitif terhadap insulin.
Selain itu, obesitas memicu perubahan metabolisme tubuh. Dikutip dari laman National Institutes of Health (NIH), perubahan ini menyebabkan jaringan lemak melepaskan molekul lemak ke dalam darah.
Hal ini memengaruhi respons sel terhadap insulin dan membuat orang bertubuh gemuk rentan terhadap diabetes. Lemak yang berlebih juga dapat memengaruhi cara tubuh mengolah gula.
Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka panjang dapat mengarah pada diabetes.
Mager juga dapat menurunkan metabolisme tubuh, sehingga menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga meningkatkan kadar gula darah.
Es kopi susu dan minuman kekinian yang tinggi gula tengah banyak digandrungi anak muda. Konsumsi minuman manis sesekali memang tidak menjadi masalah. Namun konsumsi yang terlalu sering, dapat meningkatkan risiko diabetes.
Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan asupan gula maksimal 50 gram (g) atau sekitar 4 sdm per hari. Tidak hanya meningkatkan risiko terserang diabetes, minuman tinggi gula juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lain, seperti obesitas dan penyakit jantung.
Baca Juga: 7 Manfaat Saffron untuk Kesehatan, Cegah Depresi hingga Diabetes
Junk food atau makanan cepat saji yang rendah gizi, kerap menjadi pilihan anak muda untuk mengatasi rasa lapar. Terlalu sering makan junk food dapat meningkatkan risiko diabetes.
Umumnya, makanan cepat saji mengandung karbohidrat sederhana yang diolah menjadi glukosa oleh tubuh. Makanan jenis ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba.
Makanan cepat saji sering mengandung lemak tidak sehat yang dapat memicu peradangan dan resistensi insulin.
Begadang menjadi salah satu kebiasaan penyebab diabetes di usia muda. Kurang tidur dapat memengaruhi cara tubuh memproses glukosa, sehingga meningkatkan kadar gula darah.
Begadang juga dapat memengaruhi hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, seperti leptin dan ghrelin.
Baca Juga: SAPA MALANG- Kala Start Up Merawat Pasien Diabetes
Sumber : CDC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.