Dalam penelitian diketahui pola makan ala Barat yang berlemak tinggi sejak usia dini, dikaitkan dengan perkembangan plak yang lebih besar daripada pola makan tidak sehat yang baru dilakukan di kemudian hari.
Jenis makanan yang ada kini dan pola makan buruk zaman sekarang ini meningkatkan risiko terkena kolesterol pada anak.
Dokter jantung Jayne Morgan mengatakan, anak-anak yang punya kolesterol tinggi memang paling beresiko.
"Kami juga mengetahui dari hasil pemeriksaan autopsi pada anak-anak di negara Barat seringkali ditemui pembuluh darah aorta mereka bergaris-garis, yang merupakan tanda awal deposit lemak, bahkan di usia yang muda," kata Morgan yang tidak terlibat dalam penelitian itu.
Pola makan tinggi lemak jenuh dan makanan yang diproses akan mengurangi jumlah reseptor LDL di hati, padahal fungsinya adalah untuk membersihkan kolesterol dari darah. Akibatnya adalah kadar kolesterol jahat meningkat.
Baca Juga: 4 Manfaat Buah Sirsak untuk Kesehatan, Bisa untuk Menstabilkan Tekanan Darah
Penanganan kolesterol tinggi pada anak
Cara terbaik untuk mengatasi kolesterol tinggi pada anak adalah dengan pengaturan pola makan dan program olahraga yang juga melibatkan seluruh anggota keluarga.
Pola makan yang dianjurkan adalah menghindari konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh yang biasanya terdapat dalam lemak daging hewan, minyak, dan juga santan.
American Academy of Pediatrics sendiri sudah memiliki panduan penanganan, yaitu pemberian obat penurun kolesterol jika diet dan olahraga tidak memberikan hasil.
Obat penurun kolesterol ini diberikan jika anak berusia di atas 8 tahun dan memiliki kondisi kesehatan lain, seperti diabetes, hipertensi, atau kegemukan.
Sumber : Medical News Today
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.