Kata "terima kasih" dalam bahasa Inggris, "thank," awalnya memiliki arti "berpikir."
Namun, seiring waktu, maknanya meluas dan mengalami perubahan hingga menyiratkan "niat baik" atau perasaan yang baik.
Pada abad ke-16 dan ke-17, ungkapan terima kasih semakin menjadi kebiasaan yang umum. Kata "terima kasih" yang awalnya sering diucapkan di perkantoran dan pertokoan, seiring waktu, mulai merambah ke masyarakat kelas menengah.
Selain melalui kata-kata, ungkapan terima kasih juga dapat disampaikan dengan memberikan hadiah. Ternyata, praktik ini sudah ada sejak zaman dahulu.
Baca Juga: Warga Israel yang Disandera Berterima Kasih ke Hamas, Ungkap Putrinya Diperlakukan Bak Ratu
Pada abad ke-15, orang-orang Eropa sering mengirimkan kartu ucapan berisi ungkapan terima kasih. Mereka aktif bertukar kartu ucapan dengan anggota keluarga dan teman sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi.
Kebiasaan mengirim kartu ucapan dari Eropa kemudian diadopsi di Amerika Utara oleh seorang imigran Jerman bernama Louis Prang.
Pada tahun 1873 hingga 1874, Prang mulai menjual kartu ucapan dan kartu Natal selama perayaan Natal.
Sejak saat itu, keduanya, baik kartu ucapan maupun kartu Natal, menjadi sangat populer dan diminati oleh masyarakat.
Sumber : National Today
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.