JAKARTA, KOMPAS.TV - Berikut efek makan daging anjing yang ternyata mempunyai berbagai macam pengaruh terhadap kesehatan tubuh manusia.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pengacara kondang Hotman Paris Hutapea meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan DPR untuk membuat Undang-Undang (UU) yang melarang penyembelihan anjing.
Hal tersebut diungkapkan Hotman Paris dalam unggahan video di akun Instagram-nya, @hotmanparisofficial.
Saat mengawali videonya, Hotman Paris bercerita bahwa dia kerap mendapatkan aduan dari banyak orang terkait anjing yang disiksa dan disembelih untuk konsumsi.
Dengan banyaknya aduan tersebut, Hotman Paris pun meminta Presiden Jokowi dan DPR untuk membuat UU yang bisa memidana pelaku penyembelihan anjing dan orang yang mengonsumsi daging anjing.
"Bapak Presiden Jokowi, bapak-bapak ibu-ibu di DPR, tolong dibuat undang-undang yang melarang penyembelihan anjing dan mempidana orang yang menyembelih anjing, bahkan mempidana orang yang memakan daging anjing," kata Hotman Paris.
Menurutnya, menyembelih dan mengonsumsi anjing bertentangan dengan nilai-nilai di masyarakat lokal dan masyarakat internasional.
"Kenapa? Hukum dan Undang-Undang dibuat sesuai dengan nilai-nilai yang hidup di masyarakat dan mayoritas masyarakat, khususnya masyarakat internasional, tidak akan ada yang setuju anjing disembelih untuk disajikan di restoran," ucapnya.
Selain itu, ternyata ada efek yang timbul terhadap kesehatan akibat memakan daging anjing.
Baca Juga: Hotman Paris Minta Presiden Jokowi dan DPR Buat Undang-Undang Larang Penyembelihan Anjing
Lantas apa saja efek memakan daging anjing bagi kesehatan?
Dilansir dari One Green Planet, kebiasaan memakan daging anjing ditemukan di sejumlah daerah di Eropa, Rusia, Afrika, Amerika Latin, Tiongkok, Filipina, dan Korea Selatan.
Selain dinilai menyiksa anjing, kebiasaan mengonsumsi daging anjing juga mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan.
Salah satu bahaya terbesar dari mengonsumsi daging anjing adalah penyebaran rabies ke hewan dan manusia. Di Filipina, sekitar 10.000 anjing dan 300 orang tewas akibat rabies setiap tahunnya.
Meskipun badan kesehatan dunia WHO berusaha melaksanakan vaksinasi massal pada anjing untuk mencegah penyebaran rabies melalui tahap pengadaan, pemotongan dan penjualan anjing, perdagangan daging anjing yang masih mengirim puluhan ribu anjing melintasi batas internasional menciptakan tantangan besar dalam pencegahan rabies.
Para pekerja dapat dengan mudah terinfeksi rabies selama proses pemotongan dan menyebarkan penyakit tersebut kepada anjing dan manusia lainnya.
Pada tahun 2008, 20 persen anjing di rumah pemotongan di Hoai Duc, Vietnam, terdeteksi mengidap rabies. Tahun sebelumnya, Vietnam menghadapi wabah rabies dengan sekitar 30 persen kematian disebabkan oleh pemotongan anjing untuk daging.
Menurut catatan Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), hanya 10 orang yang pernah selamat dari penyakit mengerikan ini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.