JAKARTA, KOMPAS.TV- Sebagian wilayah di Indonesia mulai mengalami pergantian musim atau pancaroba. Pancaroba adalah musim peralihan antara musim kemarau ke musim penghujan atau sebaliknya.
Saat musim pancaroba, cuaca yang tidak menentu dan kelembapan udara yang berubah-ubah dapat memicu berbagai penyakit. Oleh karena itu, penting untuk mewaspadai dan melakukan langkah-langkah pencegahan untuk menjaga kesehatan selama musim pancaroba.
Dikutip dari laman resmi Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, berikut penyakit saat pancaroba yang patut diwaspadai.
Baca Juga: BMKG: Masih Pancaroba, Awal Musim Hujan Jakarta Diprediksi 11-20 November
Demam berdarah dengue atau DBD marak terjadi saat musim pancaroba tiba. Tingginya curah hujan seringkali menimbulkan banyak genangan air.
Hal ini menjadi tempat ideal nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak. Dikutip dari laman cdc.gov, gejala DBD dalam skala ringan akan muncul seperti flu dan demam tinggi yang naik turun.
Sementara dalam skala berat, penyakit ini akan menyebabkan pendarahan serius. Penyakit pancaroba ini memiliki ciri-ciri khusus, yakni munculnya bintik merah di kulit.
Berikut beberapa gejala DBD yang perlu diwaspadai:
- demam tinggi, bisa sampai 40 derajat Celcius
- sakit kepala
- nyeri otot dan sendi
- mual dan muntah
- sakit di belakang mata
- ruam atau bintik-bintik merah.
ISPA juga menjadi salah satu penyakit pancaroba. ISPA adalah infeksi yang terjadi pada sistem pernapasan.
Melansir laman National Health Service (NHS), penyakit ini bisa menular antar-manusia melalui droplet orang yang terinfeksi. Ada beberapa jenis ISPA yang perlu diketahui.
Pada saluran pernapasan atas, ISPA umumnya berbentuk flu, sinusitis, dan radang tenggorokan. Sementara pada saluran pernapasan bawah, ISPA bisa berbentuk bronkitis hingga pneumonia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.