Asosiasi negatif yang dikaitkan dengan hari Jumat secara khusus memiliki kombinasi asal-usul agama dan budaya.
Beberapa orang Kristen percaya hari Jumat menjadi hari sial karena itu adalah hari dalam seminggu di mana Yesus disalibkan.
Dalam Alkitab agama Kristen, Yudas, orang yang dikatakan telah mengkhianati Yesus, adalah tamu ke-13 pada Perjamuan Terakhir.
2. Kode Hammurabi Kuno
Beberapa mengatakan asal muasal Friday the 13th adalah dari Kode Hammurabi kuno, yakni salah satu kode hukum tertua (ditulis pada 1700-an SM). Di situ, dilaporkan tidak mencantumkan hukum ke-13.
Baca Juga: Tayang di Bioskop pada 2 November 2023, Film "Budi Pekerti" tentang Viral yang Menghancurkan
Namun kenyataannya, hal itu sebenarnya hanya kesalahan yang dilakukan oleh salah satu penerjemah yang menghilangkan satu baris teks.
Cerita lain, dulunya orang-orang budaya barat secara historis mengaitkan angka 12 dengan kelengkapan, contoh mulai dari 12 bulan dalam kalender atau 12 hari Natal, hingga 12 dewa Olympus.
Mitos ini kemudian berkembang dan menginspirasi sejumlah novel dan film horor. Pada tahun 1907 terbit novel "Friday, the Thirteenth" yang ditulis oleh Thomas William Lawson.
Selanjutnya, film horor Friday the 13th, dirilis pada 1980, memperkenalkan dunia pada pembunuh bertopeng bernama Jason.
Saat ini, banyak orang lebih mengasosiasikan Friday the 13th sebagai film, daripada mitos hari sial.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.