JAKARTA, KOMPAS.TV - Habbatussauda (Nigella sativa) atau lebih dikenal dengan jintan hitam, dianggap sebagai salah satu bahan herbal alami yang memiliki segudang manfaat untuk kesehatan tubuh hingga kecantikan.
Tanaman herbal yang berasal dari kawasan Eropa Timur dan Timur Tengah itu sudah tercatat oleh ilmuwan dan dokter asal Persia, Ibnu Sina, dalam buku The Canon of Medicine terbitan 1025 Masehi.
Menurut Ibnu Sina, menelan biji tanaman Habbatussauda membantu membangkitkan tenaga, menghilangkan kepenatan, dan membangkitkan semangat.
Dilansir Antara, Pharmacist & Medical Pharmacoligist, apt. Drs. Victor S. Ringoringo, S.E, M.Sc. menjelaskan, habbatussauda atau jintan hitam merupakan salah satu bahan herbal yang memiliki spektrum terluas untuk membantu menjaga kesehatan tubuh secara optimal.
Berikut 17 manfaat Habbatussauda terhadap kesehatan hingga kecantikan, terutama jika dikonsumsi dengan cara dan pola yang tepat.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam Asian Journal of Pharmaceutical & Clinical Research, habbatussauda memiliki kandungan yang berperan sebagai agen antiinflamasi dan antioksidan, termasuk timokuinon dan flavonoid yang mampu memperkuat respons imun tubuh melawan penyakit.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Hypertension menemukan, dengan mengonsumsi ekstrak habbatussauda secara rutin, dapat menurunkan tekanan darah pada orang-orang yang memiliki hipertensi ringan.
Minyak atsiri yang terkandung dalam habbatussauda dapat memperbaiki gangguan dalam sistem pencernaan seperti meredakan perut kembung yang disebabkan gas di dalam perut.
Antioksidan yang terkandung dalam biji habbatussauda juga dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel dan penyakit. Selain itu, antioksidan dapat mencegah berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
Efek antiinflamasi pada habbatussauda mampu meredakan sendi yang meradang akibat rheumatoid arthritis.
Mengonsumsi habbatussauda secara rutin selama empat minggu, mampu menurunkan kejang pada anak.
Mengonsumsi habbatussauda secara rutin setiap hari mampu mengurangi gejala rhinitis alergi. Namun, mekanisme dan dosis aman yang bisa dikonsumsi masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Dikutip dari laman Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, rhinitis merupakan peradangan pada membran yang melapisi hidung, dengan tanda dan gejala adanya sumbatan hidung, rinore, bersin, gatal pada hidung dan/atau postnasal drainage.
Sedangkan rhinitis alergi secara klinis merupakan gangguan fungsi hidung yang terjadi setelah pajanan alergen melalui inflamasi yang diperantarai oleh Imunoglobulin E yang spesifik terhadap alergen tersebut pada mukosa hidung.
Khasiat habbatussauda selanjutnya, mampu meringankan eksim dengan gejala kulit gatal dan kemerahan. Satu studi menemukan pemulihan cepat eksim pada tangan di antara mereka yang mengoleskan habbatussauda dua kali sehari selama empat minggu.
Mengonsumsi habbatussauda terbukti dapat meringankan gejala asma. Ini merupakan efek antiinflamasi yang dimiliki habbatussauda.
Pasien melaporkan pengurangan gejala seperti batuk dan bersin-bersin. Meskipun begitu, habbatussauda tidak bisa menggantikan obat asma seperti theophylline atau salbutamol.
Habbatussauda mengandung asam lemak sehat yang tinggi yang bisa membantu menjaga kadar kolesterol. Contoh asam lemak sehat ini adalah asam linoleat dan asam oleat.
Dalam penelitian yang dipublikasikan lewat Avicenna Journal of Phytomedicine, Habbatussauda efektif melindungi dan menekan peradangan.
Kandungan vitamin A, B, dan C dalam bahan ini membantu kulit mempertahankan kelembapan, menjaga elastisitas, dan membantu melawan radikal bebas yang membuat kulit cepat menua.
Dengan berbagai kandungan senyawa, mineral, dan vitamin di dalamnya, habbatussauda juga dipercaya para peneliti mampu memberikan manfaat seperti mengontrol kadar gula dalam darah.
Selain itu, habbatussauda dapat mencegah kanker, mengobati cacingan, hingga meningkatkan produksi air susu ibu (ASI).
Habbatussauda mengandung senyawa yang disebut timokuinon. Senyawa ini memiliki kemampuan merangsang pertumbuhan jaringan dan mempercepat penyembuhan luka.
Sebuah studi pada hewan menemukan, timokuinon membantu mengobati luka bakar, luka eksesi atau bedah pengangkatan tumor, dan luka diabetes. Manfaat ini lantaran efek anti-peradangan, antioksidan, dan antibakteri habbatussauda.
Penelitian pada hewan lain juga menunjukkan mengoleskan minyak habbatussauda membantu meningkatkan dan mempercepat penyembuhan luka pada tikus.
Menurut artikel dalam Journal of Dermatology & Dermatologic Surgery, seseorang yang mengoleskan losion dengan kandungan habbatussauda ke area berjerawat, jerawatnya akan berkurang secara signifikan setelah dua bulan.
Hasil serupa terjadi pula dalam penelitian terhadap 60 orang. Mereka yang mengoleskan gel topikal habbatussauda ke kulit sebanyak dua kali sehari selama 60 hari, mengalami penurunan keparahan jerawat sebesar 78 persen.
Tidak hanya itu, manfaat paling menarik dari habbatussauda adalah sifat antibakteri dan anti-inflamasinya yang bekerja untuk mengurangi pori-pori yang tersumbat dan mengontrol minyak, serta kemerahan yang jinak dan menenangkan iritasi jerawat.
Habbatussauda juga mampu membantu menurunkan berat badan dan mengurangi lemak tubuh. Khasiat ini ditunjukkan oleh sebuah penelitian yang melihat efek habbatussauda pada 84 wanita obesitas.
Mereka yang mengonsumsi 3 gram minyak habbatussauda setiap hari selama 8 minggu dan mengikuti diet rendah kalori, mengalami penurunan berat badan dan penurunan lemak perut lebih besar.
Kondisi tersebut dibandingkan dengan mereka yang hanya mengikuti diet rendah kalori. Selain itu, dalam sebuah ulasan dari sebelas penelitian menyimpulkan, suplemen habbatussauda dapat mengurangi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), dan lemak perut secara moderat.
Sindrom metabolik adalah kumpulan gangguan kesehatan yang terjadi secara bersamaan. Kumpulan kondisi ini meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Menurut sebuah studi, habbatussauda dapat membantu mencegah sindrom metabolik.
Studi tersebut dilakukan terhadap 55 orang dengan tekanan darah tinggi yang diminta mengonsumsi 2,5 mililiter minyak habbatussauda dua kali sehari selama 8 minggu.
Hasilnya, mereka mengalami penurunan komponen sindrom metabolik, seperti kadar tekanan darah diastolik, kolesterol total, kolesterol jahat (LDL), dan gula darah puasa.
Habbatussauda tidak bisa sembarangan dikonsumsi. Meskipun berbentuk produk herbal, dosis dan cara mengonsumsi yang tepat tetap penting untuk diperhatikan.
Habbatussauda dalam bentuk mentah dapat dicampurkan ke dalam makanan, digunakan sebagai bumbu masakan, diseduh, atau disangrai.
Untuk mendapatkan manfaat secara optimal dan menghindari efek samping, sebaiknya konsumsi habbatussauda dalam bentuk sediaan suplemen yang sudah terdaftar di BPOM dan telah tersedia di pasaran.
Akan lebih baik jika mengonsumsi habbatussauda dalam dosis yang sudah terukur dan telah diolah dengan teknologi terpercaya. Apalagi saat ini, sudah banyak habbatussauda yang sudah tersedia dalam bentuk suplemen yang mudah ditemukan di toko-toko terdekat.
Sumber : Kompas TV, Antara, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.