JAKARTA, KOMPAS.TV - Data dari Indonesian Rotavirus Surveillance Network (IRSN) menunjukkan bahwa sekitar 45 persen kasus rawat inap pada balita disebabkan oleh diare cair akut yang muncul karena Rotavirus.
Sebanyak 9,8 persen kematian bayi di bawah 12 bulan dan 4,55 persen kematian pada balita usia 12-59 bulan di Indonesia pun disebabkan oleh diare.
Bagi Anda yang memiliki anak 0–24 bulan, penting untuk memahami apa itu Rotavirus, serta penyebab dan gejala anak yang terpapar.
Baca Juga: Cegah Wabah Diare, Kemenkes Adakan Imunisasi Rotavirus Gratis untuk Seluruh Bayi di Indonesia
Rotavirus dikenal sebagai penyebab utama penyakit diare pada bayi dan anak-anak.
Infeksi ini menimbulkan peradangan di saluran pencernaan dan umumnya muncul setelah 2 hari terpapar virus.
Anak-anak di bawah 2 tahun, terutama usia 6-23 bulan, rentan terhadap infeksi ini.
Anak-anak berusia 6-11 bulan memiliki jumlah kasus diare Rotavirus sebanyak 54,2 persen kasus, sedangkan usia 12-23 bulan sebanyak 50,6 persen kasus.
Pada kasus yang berat, anak harus menjalani rawat inap di fasilitas kesehatan karena khawatir terjadi dehidrasi berat.
Umumnya, Rotavirus masuk ke dalam tubuh secara oral, melalui makanan yang dikonsumsi atau benda-benda yang dimasukkan ke dalam mulut.
Baca Juga: Pemerintah Perluas Cakupan Imunisasi HPV untuk Kanker Serviks, Gratis untuk Seluruh Siswi SD
Sumber : Kemenkes
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.