YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Salah satu jenis kuliner yang banyak dicari wisatawan saat datang ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ialah makanan tradisional khas pedesaan.
Banyak turis lokal dari berbagai penjuru di Pulau Jawa maupun wilayah Indonesia lainnya yang datang untuk menikmati hidangan khas Yogyakarta yang masih dimasak menggunakan alat tradisional.
Beberapa rumah makan yang masih menggunakan alat tradisional tersebut biasanya merupakan bisnis keluarga yang sudah turun-temurun sejak generasi kakek atau nenek pemiliknya.
Alat masak tradisional tersebut masih dipertahankan di sejumlah rumah makan untuk menjaga rasa masakan yang otentik.
Berikut ini beberapa lokasi kuliner khas pedesaan yang bisa menjadi pilihan saat berwisata ke Yogyakarta.
Rumah makan Sego Pecel & Bubur Ndeso Lanjaran ini beralamat di Sendangrejo, Kepanewon atau Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, DIY.
Jaraknya sekitar 39 Kilometer atau sekitar 1 jam perjalanan dari Bandara Internasional Yogyakarta (Yogyakarta International Airport/YIA) di Kulon Progo.
Terletak di tengah perkampungan, rumah makan ini menawarkan nuansa asri pedesaan dengan pemandangan sawah kepada para pengunjung.
Saat memasuki bangunan rumah makan pun pengunjung dapat merasakan rumah khas warga lokal dengan berbagai perabotan seperti kursi dan meja kayu sederhana.
Langit-langit rumah makan yang tidak berplafon dengan atap yang menjulang tinggi juga bisa membuat pengunjung bernostalgia akan rumah kuno yang umumnya dimiliki oleh generasi kakek dan nenek para generasi Y dan Z saat ini.
Herdiawan Putra, pemilik Sego Pecel & Bubur Ndeso Lanjaran, mengaku bangunan rumah makan yang ia kelola itu merupakan rumah asli milik simbah buyutnya (kakek-nenek dari orang tuanya).
Melihat rumah simbah buyutnya yang mulai rapuh, Herdiawan berinisiatif untuk memperbaikinya dan mengalihfungsikan bangunan itu menjadi rumah makan keluarga.
Awalnya, kata Herdiawan, menu di rumah makan ini hanya nasi pecel sayur, gorengan, dan aneka sate sebagaimana menu yang umumnya ditemui di angkringan khas Yogyakarta.
"Seiring berjalannya waktu, sekarang ada menu bubur sayur, mangut lele, bebek, dan lain-lain," terang laki-laki yang akrab disapa Herdi ini, Kamis (27/7/2023) kepada Kompas.tv.
Menu yang ditawarkan di rumah makan yang mulai dibuka pada bulan Juli 2022 ini pun ramah di kantong, mulai dari Rp1.000 hingga Rp23 ribu.
Herdi mengatakan, menu andalan di rumah makan Lanjaran itu adalah nasi pecel sayur dan bubur ndeso.
"Bumbu pecelnya pakai resep keluarga sendiri, terus buburnya juga resepnya disesuaikan seperti zaman dulu (saat) sering dibikinin simbah," jelas lelaki berusia 26 tahun itu.
Harga pecel sayur dibanderol Rp3 ribu, sementara nasi pecel dibanderol dengan harga Rp5 ribu saja.
Sementara itu, menu bubur ndeso dengan sayur tempe krecek juga dibanderol sebesar Rp5 ribu per porsi.
Harga gorengan, sate usus, sate keong, dan tempe goreng hanya seribu rupiah. ada juga olahan mangut lele seharga Rp12 ribu dan mangut ikan nila seharga Rp16 ribu. Harga minuman juga bervariasi mulai dari seribu rupiah hingga Rp5 ribu.
Herdi pun mengaku menu makanan di rumah makan ini dimasak sendiri olehnya maupun oleh om dan tantenya.
"Aku selalu pesen pecelnya, rasanya mantep, terutama sambel kacangnya cocok di lidahku," kata salah satu pengunjung bernama Ikhsan Syarifuddin, Kamis (27/7/2023).
Rumah makan ini buka dari Pukul 12.00 WIB siang hingga 23.00 WIB atau tengah malam.
Herdi mengatakan, warung makannya itu hanya tutup pada hari Senin setiap minggunya.
Lokasi warung makan ini bisa dicek melalui google maps di pranala berikut.
Baca Juga: Wisata Kuliner di Yogyakarta, Coba Mi Ayam Viral Ini: Jenis Kuah Kental sampai Porsi Brutal
Rumah makan dengan nuansa pedesaan berikutnya adalah Warung Kopi Klotok. Banyak pengunjung dari berbagai daerah yang datang ke tempat ini untuk sarapan.
Pada 6 Juni 2023 lalu, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Jokowi juga menyantap hidangan khas Yogyakarta di rumah makan berbentuk Joglo ini.
Tak hanya presiden, banyak artis, musisi, dan figur publik lainnya yang pernah datang dan meninggalkan pesan bertanda-tangan yang dipajang di dinding tembok warung makan ini.
Letak rumah makan yang dikelilingi sawah ini sekitar 15 kilometer atau sekitar setengah jam perjalanan dari Tugu Jogja.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.