JAKARTA, KOMPAS.TV – Pro kontra peraturan presiden mengani investasi minuman keras (miras) di beberapa daerah yakni Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara hingga Papua masih terus berlangsung.
Bahkan, pembahasan perpres miras ini sempat trending di Twitter dan memunculkan hashtag #PapuaTolakInvestasiMiras.
Miras sendiri merupakan minuman yang sebenarnya mudah untuk ditemui di beberapa restoran dan café yang menjualnya. Meski bagi sebagian orang, terutama yang beragama muslim banyak yang menghindari namun tak sedikit pula yang memujanya.
Baca Juga: Pakar Pembangunan Sosial UGM Minta Presiden Cabut Perpres Miras, Ini Alasannya
Namun, jangan salah. Tidak semua miras yang di Indonesia itu memabukkan. Indonesia yang mempunyai beragam budaya ini ternyata juga memiliki bir yang khas Indonesia.
Bir ini tidak mengandung alkohol karena dibuat dari rempah-rempah yang menyehatkan. Kenapa dinamai bir? Karena bir ini memiliki khasiat dan penampilan yang hampir mirip dengan bir asli.
Bir yang mengandung komposisi herbal ini berkhasiat untuk menghangatkan badan yang mampu mengusir hawa dingin yang menyelimuti tubuh.
Baca Juga: PA 212 Ancam Demo Besar-besaran Tolak Perpres Jokowi yang Legalkan Investasi Miras
Penampilan minuman lokal ini juga tampak layaknya minuman bir yang dituang ke dalam gelas tinggi.
Berwarna kuning bening, lengkap dengan buih putih yang mengambang lembut di atasnya.
Miras lokal tanpa alkohol ini mayoritas ditemukan di tanah Jawa. Hingga kini, minuman ini masih disajikan dan dijajakn oleh lapak-lapak tradisional maupun berbagai restoran dan hotel yang mengangkat kekayaan lokal nusantara.
Baca Juga: Politikus PAN Sebut Perpres Miras Menimbulkan Keresahan di Masyarakat
1. Bir Jawa
Dari namanya, sudah bisa diketahui miras lokal tanpa alkohol ini lahir di tanah Jawa. Bir Jawa bisa jadi terinspirasi dari nama Java Bier milik Belanda yang lahir tahun 1929 di Kota Surabaya.
Melansir KOMPAS.com dari Sejarahjakarta.com, Java Bier dibuat dengan bahan dasar gandum dan berkadar alkohol sekitar 7,8%.
Dulu, minuman ini diperuntukkan untuk kalangan elit, yaitu orang Belanda, Eropa, militer juga jajaran bangsawan pribumi.
Baca Juga: Ini Alasan PBNU Tolak Investasi Miras, Tak Berubah Sejak Zaman SBY
Namun, karena mayoritas kaum bangsawan pribumi beragama Islam yang menolak alkohol, maka Sri Sultan Hamengkubowono VIII menggagas lahirnya bir nusantara yang bebas alkohol.
Yaitu bir yang terbuat dari rempah-rempah seperti jahe, cengkeh, sereh, kayu manis, lada, jeruk nipis, kapulaga, kayu secang juga gula aren.
Di kalangan priyayi Jawa khususnya wilayah pemerintahan raja-raja di Jawa Tengah, minuman ini tenar dengan sebutan Bir Jawa.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.