Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Tiga tempat wisata yang sudah dibuka adalah Ancol Taman Impian, di Jakarta Utara, Taman Margasatwa Ragunan, di Jakarta Selatan, dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), di Jakarta Timur. Namun pada ketiganya ada pembatasan yang ketat.
Program AIMAN yang tayang persis saat ulang tahun ke-493 kota Jakarta - minus Jakarta Fair karena wabah Covid-19 yang tengah melanda - saya berkeliling ke salah satu tempat wisata terpadu, Ancol Taman Impian.
Protokol Ketat di Pintu dan Antrean
Saya melihat protokol ketat dilakukan, baik di dalam antrean, maupun sebelum pintu masuk pemeriksaan. Antrean dilakukan bahkan 2 meter antar pengunjung, sementara di pintu masuk, dilakukan hanya dibuka satu pintu gerbang, yakni pintu timur. Di pintu gerbang ini, pemeriksaan dilakukan berlapis, tidak seperti sebelum wabah.
Pertama adalah pemeriksaan surat booking (pemesanan) yang telah dilakukan pembayaran sebelumnya. Semuanya dilakukan melalui daring alias Online, lewat situs www.ancol.com.
Lalu berjarak 200 meter, dilakukan kembali pos pemeriksaan suhu badan, dengan alat canggih yang saya pribadi belum pernah melihat sebelumnya. Bisa mengecek suhu tubuh seseorang dengan jarak 5 meter, dengan akurat.
Lalu pada setiap pintu juga diperiksa, calon pengunjung, mereka harus berusia di atas 5 tahun, dan pemesan harus ber-KTP DKI Jakarta.
Direktur Utama Ancol, Teuku Sahir Syahali yang saya wawancara mengungkapkan, untuk sementara memang dilakukan pembukaan bertahap untuk menghindari potensi penularan, hanya KTP DKI Jakarta, bukan diskriminasi, tetapi menjaga kondisi.
"Ancol secara keseluruhan bisa menampung 100 bahkan hingga lebih dari 200 ribu pengunjung per hari. Tapi kini, kami batasi hanya total sekitar 20 ribu pengunjung saja per hari, untuk menghindari kerumunan. Sambil kami melihat perkembangan di depan" ungkap Sahir.
Semua ini mudah dilakukan karena proses pemesanan dilakukan melalui Online, dan otomatis tidak bisa melakukan booking, jika kapasitas sudah penuh sesuai angka yang ditentukan.
Tak Hanya Jakarta
Tak hanya Jakarta, sejumlah tempat wisata di Indonesia juga berencana dan bahkan beberapa juga sudah membuka. Di antara tempat - tempat wisata itu adalah, Kawah Ijen di Banyuwangi di Jawa Timur, Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali, Kawasan Malioboro di Yogyakarta, dan Pantai Pangandaran di Jawa Barat, serta Pantai Pesisir Selatan di Sumatera Barat.
Penjagaan dilakukan, Kondisi disiapkan sedemikian, petugas berjaga dengan segala rupa, tapi satu pertanyaan. Bagaimana kontingensi jika terjadi hal darurat, terjadi penularan. Bagaimana melacak para mantan pengunjung, agar mereka tidak menjadi bencana abad ini, Orang Tanpa Gejala (OTG) ?
Selain menggerakkan ekonomi, wisata melenturkan urat syaraf yang selama 3 bulan terkekang.
Teknologi bertaburan, jangan ragu melakukan.
Sehingga kita bisa berkata, "Senang tapi aman? Bisa kok!"
Saya Aiman Witjaksono...
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.