Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 238
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Oleh: Aiman Witjaksono
Mungkin tak banyak yang menyadari, apa yang saya pilih menjadi judul di atas. Pada kenyataanya, data inilah yang saya temui. Data ini memang tidak untuk semua sektor kehidupan penduduk. Saya mengambil parameter, dua hal yang menjadi titik krusial indikator ekonomi yaitu: jumlah penduduk miskin dan pengangguran terbuka.
Dulu, Sekarang, dan Masa Depan
Pada September 2019 lalu, Indonesia mencetak sejarah, tingkat kemisikinan terendah. Selama 21 tahun terakhir, alias pasca Reformasi 1998. Meski bisa jadi sesungguhnya angka ini adalah angka terendah dalam sejarah Indonesia. Permasalahannya, pada masa sebelum reformasi 1998, tidak ada data pembanding yang meyakinkan untuk mencari tahu setiap informasi yang diproduksi negara kala itu. Tapi kini, hal yang sangat berbeda. Saat dikeluarkan data kemiskinan pada tahun lalu, sebelum pencoblosan Pemilu 2019 misalnya, beramai-ramai suara kritis datang. Ada yang berdasarkan data tak sedikit pula yang "asbun". Tapi setidaknya begitulah demokrasi seharusnya berjalan, meski kritik berdasarkan data, yang layak menjadi acuan.
Aiman Kembali Turun ke Lapangan
Saya tidak sedang membahas soal perdebatan hal yang ramai pada tahun lalu. Tapi saya ingin membahas ke depan. Program AIMAN yang tayang pada Senin (8 Juni 2020), merupakan program AIMAN yang pertama sejak wabah Covid-19 mendera. Kami untuk pertama kalinya kembali terjun ke lapangan, melihat langsung kondisi yang terjadi.
Mengumpulkan, mengolah, menganalisis dengan data pembanding dan cermatan lapangan, hingga menayangkan ke tengah-tengah pemirsa, dengan rasa tanggung jawab. Saya mewawancarai sosok-sosok pilu di trotoar jalan, hingga masuk ke rumah makan untuk melihat persiapan pembukaan new normal. Dan terakhir dan bisa jadi yang terpenting mewawancarai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto
Cerita Dari Cikini
Sebelum saya mewawancarai Menko Perekonomian, saya berkeliling di trotoar jalan di daerah Cikini, Jakarta Pusat. Saya mencoba melihat situasi kehidupan di sana. Segelintir pedagang kaki lima berjualan di tepi bangunan, restoran menengah atas, buka hanya melayani take away, alias dibawa pulang. Dan tak ketinggalan, deretan ojek online, yang berkerumun, tapi sayangnya tak menggunakan masker.
Saya tanyakan kepada mereka, kenapa tak melakukan protokol kesehatan Covid-19, memakai masker di tempat umum? "Engap pak, tapi kami biasanya pake masker kok, ini aja pas kelihatan", sambut salah satu dari mereka. Seraya mereka menggeser duduknya satu sama lain, semakin menjauh. Setidaknya saya anggap, mereka sadar akan kesalahan mereka dan yang terpenting mereka tahu apa yang seharusnya dilakukan.
11 Ribu untuk 9 Jam Keliling
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.