Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPAS.TV - Kemunculan Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire menjadi perhatian publik.
Banyak yang merasa heran mengapa ada masyarakat yang percaya terhadap konsep kerjaan buatan tersebut.
Pengamat Sosial Devie Rahmawati mengungkapkan sebuah hasil penelitian, bahwa munculnya fenomena orang yang percaya terhadap hal-hal fiktif tidak hanya terjadi di Indonesia.
Studi dilakukan di 9 negara pada 2012, termasuk Amerika Serikat dan Inggris. Hasilnya, masyarakat di 9 negara tersebut sangat percaya terhadap hal-hal yang tidak nyata.
"Kalau di kita munculnya dengan simbol kerajaan, mereka juga percaya misalnya bahwa dunia ini sebenarnya bukan diatur oleh pemerintah mereka tapi diatur oleh komplotan rahasia yang mereka sendiri tidak bisa menjelaskan," ungkap Devie.
Baca Juga: Fakta Kejanggalan di Keraton Abal-abal Agung Sejagat
Menurut Devie munculnya fenomena seperti ini bisa disebabkan oleh kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah.
"Ternyata ini ada kaitannya dengan kekecewaan terhadap pemerintah atau otoritas tertinggi di negara tersebut," lanjut Devie.
Devie menambahkan kemunculan fenomena ini hingga kepercayaan masyarakat terhadap cerita fiktif tersebut tidak ada kaitannya dengan tingkat pendidikan.
"Benang merahnya pertama, ini terjadi pada siapa pun, tidak mengenal latar pendidikannya, tidak mengenal suku, agama, dan ras nya, ini menjadi bagian dari kemanusiaan itu sendiri," ujar Devie.
#AgungSejagat #SundaEmpire #Keratonbaru
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.