Apa yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Erupsi Gunung Berapi?

KOMPAS.TV – Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) sore membawa dampak di sebagian besar wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Per Minggu (5/12/2021), BPBD Kabupaten Lumajang mencatat sebanyak 2.970 rumah warga terdampak erupsi Gunung Semeru. Adapun korban jiwa bertambah menjadi 183 orang, 14 orang di antaranya meninggal.

Berada di jalur gempa teraktif di dunia, wilayah Indonesia termasuk rawan letusan gunung berapi. MAGMA Indonesia mencatat terdapat 127 gunung api aktif di Indonesia dengan tipe A, B, dan C, yang 69 di antaranya dipantau oleh PVMBG.

Lantas, apa yang harus dilakukan saat terjadi erupsi gunung berapi?

Baca Juga: Ancaman Erupsi Semeru Belum Usai, Pagi Ini Kembali Terdengar Gemuruh yang Bikin Panik Warga

1. Tidak berada di lokasi radius yang telah ditentukan

Saat gunung berapi erupsi, perhatikan ketentuan radius aman yang ditetapkan instansi terkait.

Penetapan radius aman ini dilakukan agar warga segera mengosongkan daerah yang dianggap tidak aman, sekaligus sebagai antisipasi adanya korban jiwa.

2. Hindari lembah dan aliran sungai

Hindari beraktivitas di daerah aliran sungai guna menjauh dari ancaman banjir lahar berisi material vulkanik yang masih panas, yang akan sangat berbahaya bagi warga.

3. Lindungi diri dari abu vulkanik

Gunakan masker dan kacamata pelindung untuk melindungi pernapasan dan mencegah iritasi mata. Selain itu, mengenakan pakaian tertutup dapat melindungi tubuh dari iritasi kulit akibat abu vulkanik.

4. Ikuti arahan resmi dari instansi terkait

Perhatikan arahan dari PVMBG atau BNPB/BPBD serta ikuti perkembangan aktivitas gunungapi pasca erupsi.

Pastikan untuk menyiapkan dukungan logistik seperti pakaian, bahan makanan, obat-obatan, dan perlengkapan lain sesuai kebutuhan untuk sementara waktu berada di pengungsian.

(*)

Grafik: Agus Eko