CHENGDU, KOMPAS.TV - Ribuan orang menyaksikan penutupan Konsulat Amerika Serikat (AS) di Chengdu, China, Sabtu (25/7/2020) waktu setempat.
Saat itu sebanyak tiga truk dan bus masuk dan keluar dari tempat tersebut, meski konsulat dijaga oleh pihak kepolisian dan keamanan.
Sejumlah pekerja pun terlihat berjalan kaki pergi dari Konsulat AS sembari menenteng boks dan beberapa arsip.
Baca Juga: Selain AS, Australia Tolak Klaim China atas Laut China Selatan
Penutupan ini dilakukan China, sebagai langkah balasan karena AS memerintahkan mereka untuk menutup konsulat di Houston.
Hal itu dilakukan pihak AS, karena merasa China melakukan kegiatan mata-mata di Negeri Paman Sam tersebut.
Apalagi hubungan kedua negara memang tengah memburuk setelah masalah Covid-19, hingga permasalahan Laut China Selatan.
Baca Juga: Tensi Kian Memanas, China Perintahkan AS Tutup Konsulat di Chengdu
Terlihat ribuan warga menyaksikan pengosongan tersebut. Salah seorang yang menyaksikan penutupan tersebut adalah Wang Dayou.
Dia mengatakan pergi ke sana dengan putranya menggunakan kereta bawah tanah selama setengah jam, demi menyaksikan penutupan konsulat AS.
Dayou pun mengungkapkan alasannya kenapa dia mengajak sang putra untuk menyaksikan penutupan tersebut.
Baca Juga: Tak Hanya China, Indonesia Kerja Sama dengan Korsel dan Norwegia untuk Vaksin Corona
“Saya ingin dia mengerti tentang sebab dan dampak. Dia perlu diberi pengetahuan,” ujar pria berusia 40-an itu dilansir dari South China Morning Post.
“Kami saat ini menutup konsulat. Tapi apa selanjutnya? Mungkin evakuasi warga dan perang yang panas. Tapi saya harap kami tak perlu sejauh itu,” tambahnya.
Meski kemudian hujan mulai turun, keramaian tersebut tak berkurang. Namun, semua berjalan dengan kondusif.
Baca Juga: Ketegangan AS-China, Pria Singapura Akui Dirinya Mata-Mata China
Meski begitu, polisi sempat menangkap seorang pria, Jumat (24/7/2020) di sekitar area konsulat karena berniat menyalakan kembang api.
Polisi sendiri tak banyak melakukan tugasnya saat itu. Mereka baru bertindak ketika seorang wanita melakukan orasi dan kemudian menyanyikan lagu mengenai patriotisme.
Namun, polisi hanya menegurnya untuk meninggalkan tempat tersebut karena terlalu banyak orang di jalan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.