Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
KOMPASTV – Aksi demonstrasi mengecam kematian George Floyd (46), pria keturunan Afrika-Amerika yang tewas di tangan polisi setempat di Kota Minneapolis, Amerika Serikat kembalil berujung pada kerusuhan.
Massa membakar mobil polisi dan melakukan vandalisme dan perusakan kantor pusat CNN di Atlanta saat demonstran bentrok dengan aparat pada Jumat sore (29/5/2020) waktu setempat.
Dilansir CNN, aksi protes damai mengecam kematian George Floyd yang meninggal pada 25 Mei 2020 ini dimulai pada Jumat sore waktu setempat. Massa berkumpul di Centennial Park di Atlanta.
Baca Juga: Detik-Detik Penangkapan George Floyd Hingga Meninggal yang Bikin Publik AS Marah
Sekitar pukul 06.00 waktu setempat, massa pengunjuk rasa mulai bergerak ke depan kantor berita CNN, tempat polisi berkumpul. Selama beberapa jam berikutnya, massa demonstrasi bertambah ketika SWAT dipanggil untuk membantu mengendalikan kerumunan.
Sejam kemudian, pengunjuk rasa terlihat merusak gedung CNN pusat yang diapit antara Philips Arena dan Centennial Park.
Para pengunjuk rasa terlihat merusak logo CNN yang dipasang di luar kantor, memecahkan kaca gedung dan memasuki lobby kantor. Para pengunjuk rasa juga terdengar meneriakkan retorika anti-media.
Sebelumnya aksi protes kematian George Floyd yang berujung kerusuhan terjadi di negara bagian Minnesota. Massa menyerang kantor polisi di negara bagian tersebut. Insiden ini terjadi Kamis malam (28/5/2020) waktu setempat atau di hari ketiga demonstrasi yang terjadi di kota Minneapolis dan St Paul.
Baca Juga: “Aku Tidak Bisa Bernapas, Mama.. Mama..”
Selain membakar kantor polisi, massa juga menjarah dan membakar toko-toko di koridor Lake Street, Minneapolis.
George Floyd meninggal di tangan polisi setempat bernama Derek Chauvin setelah ditangkap dengan tuduhan ringan.
Insiden pembunuhan ini bermula ketika Derek Chauvin mengamankan George Floyd pada Senin (25/5/2020). Floyd saat itu diduga melakukan transaksi penggunaan uang palsu senilai 20 dollar Amerika Serikat.
Penangkapan Floyd itu terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial. Dalam video itu, tangan Floyd diborgol. Kemudian ia dijatuhkan ke aspal.
Baca Juga: Minneapolis Rusuh usai George Floyd Tewas, Snoop Dogg: Jangan Jadikan Ini Huru-hara
Seorang polisi yang menangkapnya lalu menekan leher Floyd dengan lututnya, sembari memasukkan tangannya ke saku.
Mendapat perlakuan demikian, Floyd merintih kesakitan. Dia mengaku kesulitan bernapas. Sebelum mati lemas, dia sempat memanggil ibunya dua kali.
Setelah itu, Floyd terdiam. Ketika Chauvin memintanya bangun agar segera masuk ke dalam mobil polisi, Floyd tidak bergerak sama sekali. Floyd kemudian dibawa ke rumah sakit dan pihak rumah sakit menyatakan Floyd meninggal dunia.
Baca Juga: Masih Corona, Mall di Amerika Serikat Ini Kembali Dibuka
Empat oknum polisi yang bertanggung jawab atas kematian Floyd kemudian dipecat pada Selasa (26/5). Namun, mereka masih bebas berkeliaran. Pihak keluarga George Floyd menuntut agar para tersangka dihukum.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.