A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 241

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Kisah Dua Dokter di Wuhan Kulitnya Menghitam karena Corona

Kompas TV internasional kompas dunia

Kisah Dua Dokter di Wuhan Kulitnya Menghitam karena Corona

Kompas.tv - 22 April 2020, 10:21 WIB
kisah-dua-dokter-di-wuhan-kulitnya-menghitam-karena-corona
Dr Yi Fan, satu dari dua dokter di Wuhan, China yang dilaporkan kulitnya menghitam setelah sembuh dari Covid-19. Bersama koleganya Dr Hu Weifeng sama-sama terinfeksi pada 18 Januari. (Sumber: Wuhan Central Hospital, Beijing TV Station via Daily Mail)
Penulis : Fadhilah

KOMPAS.TV - Dampak virus corona yang dialami dua dokter di Wuhan, China, terbilang baru. Kulit mereka menghitam setelah sakit parah karena terinfeksi Covid-19.

Dr Yi Fan dan Dr Hu Weifeng, keduanya berusia 42 tahun, terpapar virus corona jenis baru ketika bertugas di Rumah Sakit Pusat Wuhan, Januari lalu.

Kepada media China, sebagaimana dikutip dari Kompas.com, dokter yang merawat mereka mengemukakan, kulit Yi dan Hu yang menghitam disebabkan ketidakseimbangan hormon karena hati mereka rusak oleh Covid-19.

Baca Juga: Studi Terbaru: Ilmuwan Temukan Mutasi Paling Mematikan Virus Corona SARS-CoV-2

Dr Yi dan Dr Hu adalah kolega Dr Li Wenliang, pihak pertama yang memperingatkan adanya virus corona, dan dihukum karena tindakannya.

Dr Li, yang kemudian dipandang sebagai pahlawan, meninggal karena wabah itu pada 7 Februari. Kematiannya memantik reaksi keras dari publik China.

Dilansir Daily Mail Selasa (21/4/2020) via Kompas.com, Yi dan Hu sama-sama terpapar virus mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) pada 18 Januari.

Awalnya, mereka dibawa ke Rumah Sakit Paru-paru Wuhan, sebelum kemudian dipindahkan ke RS Tongji Cabang Zhongfa Xincheng, dilaporkan CCTV.

Dr Yi yang merupakan kardiolog mengalahkan virus corona setelah tim medis memasukkannya ke mesin penunjang kehidupan bernama ECMO selama 39 hari.

ECMO merupakan pendukung kehidupan drastis yang menggantikan fungsi jantung dan paru-paru, dengan memompa oksigen ke dalam darah ke seluruh tubuh.

Berbicara dari ranjangnya pada Senin (20/4/2020), Dr Yi mengungkapkan dia mulai pulih dari virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu.

Dia mengungkapkan saat ini, dia sudah bisa beranjak dari tempat tidur. Hanya saja, dia masih merasa kesulitan saat berjalan.

Baca Juga: Waspada! Gejala Baru Virus Corona: Kulit Merah dan Gatal-Gatal




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x