KIEV, KOMPAS.TV - Rusia menggempur Kiev dengan rentetan rudal dan pesawat nirawak selama berjam-jam pada hari Kamis (24/4/2025).
Gempuran itu menewaskan sedikitnya 12 orang dalam serangan paling mematikan di ibu kota Ukraina sejak Juli.
Serangan ini membuat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegur Moskow, karena terjadi tepat saat upaya perdamaian mulai mencapai puncaknya.
Suasana yang kacau membuat warga waspada selama sekitar 11 jam.
Banyak yang terjaga sepanjang malam sementara ledakan keras bergema di seluruh kota dan kilatan cahaya menghiasi langit.
Keluarga-keluarga berkumpul di tempat perlindungan umum dari serangan udara, beberapa dari mereka membawa kucing dan anjing.
Serangan yang dimulai sekitar pukul 1 pagi itu menghantam sedikitnya lima lingkungan dan merusak berat beberapa bangunan tempat tinggal. Sekitar 90 orang terluka.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, ia akan mempersingkat perjalanan resminya ke Afrika Selatan dan kembali ke rumah saat kota itu terguncang oleh pemboman.
Itu tampaknya merupakan serangan terbesar Rusia di Kiev dalam sembilan bulan terakhir.
Zelenskyy bahkan menyebutnya sebagai salah satu serangan yang paling keterlaluan dari Rusia.
Baca Juga: AS Sarankan Ukraina Serahkan Krimea ke Rusia, Zelenskyy Tegas Menolak: Itu Tanah Milik Rakyat
Trump, yang telah lama enggan mengkritik Kremlin mengatakan, ia tidak senang dengan kejadian itu.
Ia memohon kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan serangan yang menghancurkan itu.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.