Kompas TV internasional kompas dunia

Respons Moskow usai Isu Rusia Tempatkan Jet Militer di Indonesia, Tak Konfirmasi atau Bantah

Kompas.tv - 17 April 2025, 12:39 WIB
respons-moskow-usai-isu-rusia-tempatkan-jet-militer-di-indonesia-tak-konfirmasi-atau-bantah
FILE - Jet tempur MiG-31K Angkatan Udara Rusia membawa rudal balistik hipersonik berpresisi tinggi Kh-47M2 Kinzhal selama parade militer Hari Kemenangan untuk merayakan 73 tahun berakhirnya Perang Dunia II dan kekalahan Nazi Jerman, di Moskow, pada 9 Mei 2018. (Sumber: AP Photo/Pavel Golovkin, File)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Rusia akhirnya merespons klaim yang menyebut bahwa Moskow bakal menggunakan Indonesia sebagai pangkalan jet tempurnya.

Meski tak mengatakan secara pasti, Moskow membela kerja sama militernya dengan Jakarta, serta mengecam rencana kapal selam nuklir AUKUS Australia.

Sebelumnya, muncul laporan Moskow berupaya menempatkan jet tempurnya di Pangkalan Udara Manuhua di Biak, Papua.

Baca Juga: Tarif AS ke China Bakal Tembus 245 Persen, Beijing: Kami Tak Ingin Perang, tapi Tak Takut

Hal itu dipublikasikan oleh badan intelijen militer global Janes, dan menimbulkan kegemparan bagi Indonesia dan Australia.

Setelah sempat bungkam, Rusia akhirnya bersuara atas kabar tersebut.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov, pada Rabu (16/4/2025) menegaskan bahwa kerja sama militer mereka merupakan bagian penting dari hubungan antar-pemerintahan antara Rusia dan Indonesia.

Ia tak mengonfirmasikan Moskow berusaha mencari pangkalan di Papua untuk pesawat Rusia seperti yang dilaporkan Janes.

Namun, ia pula tak membantahnya, dan bahkan menegaskan pentingnya kerja sama antara kedua negara.

“Interaksi antara angkatan bersenjata Rusia dan Indonesia, mencakup berbagai bidang, termasuk kerja sama antar angkatan udara,” ujarnya dikutip dari ABC News.

“Kerja sama tersebut ditujukan untuk memperkuat kemampuan pertahanan kedua belah pihak, tak ditujukan terhadap negara ketiga mana pun, dan tak menimbulkan ancaman terhadap keamanan di kawasan Asia-Pasifik,” lanjutnya.

Ia juga membidik Australia dengan mengatakan bahwa tantangan bagi stabilitas regional lebih mungkin datang dari Amerika Serikat (AS) yang memindahkan pasukan dan pesawat pengebom ke wilayah utara, termasuk Australia.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : ABC News/The Guardian

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x