WASHINGTON, KOMPAS.TV - Hakim Amerika Serikat (AS) mengancam akan menahan pemerintahan Presiden Donald Trump karena menghina pengadilan.
Penghinaan yang dimaksud adalah karena sengaja mengabaikan perintah untuk menghentikan deportasi ke El Salvador bulan lalu yang membawa lebih dari 200 orang.
Pemerintah AS menggunakan undang-undang berusia 227 tahun, untuk melindungi AS selama perang untuk melaksanakan deportasi massal.
Baca Juga: Trump Tolak Kembalikan Pria yang Salah Dideportasi ke El Salvador, Senator Demokrat Bertindak
Ancaman terhadap Pemerintahan Trump itu diungkapkan Hakim Federal James Boasberg.
“Pengadilan tak mencapai kesimpulan itu dengan mudah dan tergesa-gesa. Sesungguhnya pengadilan telah memberi terdakwa banyak kesempatan untuk memperbaiki atau menjelaskan tindakan mereka,” tulisnya pada putusan itu dikutip dari BBC Internasional, Kamis (17/4/2025).
“Tak ada satupun dari respons mereka memuaskan,” kata Hakim Boasberg.
Pada pernyataannya, Gedung Putih mengatakan akan menentang putusan tersebut.
Direktur Komunikasi Gedung Putih, Direktur Steven Cheung mengungkapkan apa yang akan dilakukan pihaknya.
“Kami berencana untuk segera mengajukan banding,” ujar Cheung.
Ia merujuk pada proses di mana para pihak dapat memintau peninjauan pengadilan yang lebih tinggi, dan berpotensi mengubah keputusan yang dibuat oleh pengadilan yang lebih rendah.
“Presiden 100 persen berkomitmen untuk memastikan bahwa teroris dan imigran ilegal kriminal tidak lagi menjadi ancaman bagi warga Amerika dan komunitas mereka di seluruh negeri,” ujarnya.
Keputusan Hakim Boasberg untuk memulai proses penghinaan pengadilan meningkatkan bentrokan antara Gedung Putih dan badan peradilan atas kewenangan presiden.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : BBC Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.