TEL AVIV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam unit militer Israel yang menginginkan perang di Gaza segera usai.
Pemimpin pemerintahan Zionis tersebut menuduh elite militer itu telah dibiayai oleh asing.
Reaksi keras itu setelah sekelompok tentara dari unit elit intilijen militer Israel menyerukan pengembalian sandera sesegera mungkin di Gaza, meski jika itu harus mengakhiri perang.
Baca Juga: Trump Bebaskan Ponsel dan Komputer China dari Tarif 125 Persen, Mulai Melunak?
Mereka menyampaikannya lewat surat terbuka, dengan lebih dari 250 penandatangan, menuntut perang saat ini hanya demi kepentingan pribadi dan politik, bukan demi kepentingan keamanan.
“Keberlanjutan perang tak berkontribusi untuk tujuan yang dideklarasikan, dan akan menyebabkan kematian sandera, tentara (Pasukan Pertahanan Israel), dan orang-orang tak bersalah,” bunyi surat tersebut dikutip dari CNN Internasional.
Surat tersebut ditulis oleh para pasukan dan pensiunan dari unit elit Israel 8200, yang merupakan unit intelijen militer terbesar.
Mereka juga mengkritik rencana Netanyahu mengalahkan Hamas, dan mengembalikan 59 sandera yang tersisa yang ditahan di Gaza.
“Pemerintahan tak memiliki tanggung jawab atas kerusakan, dan tak mengakui bahwa tak ada rencana atau solusi untuk krisis ini,” tulis penulis surat tersebut.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : CNN Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.