Kompas TV internasional kompas dunia

UNRWA: Situasi Gaza Semakin Seperti Neraka Usai Gencatan Senjata Runtuh

Kompas.tv - 12 April 2025, 20:04 WIB
unrwa-situasi-gaza-semakin-seperti-neraka-usai-gencatan-senjata-runtuh
Warga Palestina mengevakuasi seorang pria yang terluka akibat pengeboman Israel di Kota Gaza, 19 Maret 2025. (Sumber: Jehad Alshrafi/Associated Press)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Desy Afrianti

ANTALYA, KOMPAS.TV — Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, menggambarkan kondisi di Jalur Gaza sebagai “semakin seperti neraka” setelah gencatan senjata yang sempat berlaku pada awal tahun ini runtuh. Ia menyampaikan hal tersebut saat menghadiri Forum Diplomasi Antalya di Turki, Jumat (11/4/2025).

Pernyataan Lazzarini menegaskan kembali peringatan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres bahwa Gaza telah berubah menjadi “zona pembunuhan”. Menurut Lazzarini, tidak ada lagi tempat yang aman bagi warga sipil di Gaza.

“Orang-orang terus bergerak, terus berada dalam perintah evakuasi, perintah pengungsian,” ujarnya dikutip dari Anadolu.

Baca Juga: Tiba di Mesir, Prabowo Bertemu Presiden El-Sisi Diagendakan Bahas Geopolitik hingga Gaza

Di tengah pemboman harian, warga Gaza kini juga menghadapi kelaparan yang kian meluas, penyakit, dan kondisi hidup yang sangat kotor dan memprihatinkan. 

“Situasi yang kami pikir sudah seperti neraka sebelum gencatan senjata, bahwa kami telah mencapai titik terendah. Namun sejak gencatan senjata itu runtuh, tampaknya situasinya menjadi semakin buruk,” ucap Lazzarini.

Bantuan Terhenti, Persediaan Habis

Lazzarini mengungkapkan bahwa UNRWA mempekerjakan lebih dari 12.000 staf di Gaza. Namun, menurut dia, bantuan kemanusiaan hampir tak bisa lagi disalurkan karena pasokan yang telah habis dan penyeberangan bantuan yang ditutup sejak sebulan lalu.

“Tak ada lagi bantuan kemanusiaan yang bisa didistribusikan. Persediaan di dalam Jalur Gaza hampir benar-benar habis,” katanya.

PBB juga memutuskan mengurangi kehadirannya di Gaza sejak 24 Maret karena alasan keamanan.

Keputusan ini diambil setelah serangan mengenai kompleks tempat staf internasional PBB berada, menyebabkan sejumlah orang terluka dan satu orang tewas.

Baca Juga: Pernyataan Presiden Prabowo soal Gaza, Wacana Evakuasi hingga Pelanggaran HAM - PARASOT

Target Serangan: Relawan dan Tenaga Medis

UNRWA juga menyoroti tewasnya 15 tenaga medis dan penyelamat sipil Palestina akibat serangan Israel baru-baru ini. 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Anadolu

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x