SANTO DOMINGO, KOMPAS.TV — Jumlah korban tewas akibat atap runtuh di sebuah klub malam ikonik di Republik Dominika terus bertambah. Pada Kamis (9/4/2025), jumlahnya melonjak menjadi 218 orang.
Juan Manuel Méndez, direktur Pusat Operasi Darurat, mengatakan petugas di lokasi kejadian masih mencari korban dan kemungkinan korban yang masih hidup, meskipun tidak ada korban yang ditemukan hidup sejak Selasa sore.
"Kami hampir menyisir ground zero," katanya, seraya menambahkan bahwa hanya ada satu area puing yang sangat kecil yang menjadi fokus para petugas. "Ini sangat sulit bagi kami semua," ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.
Dokter memperingatkan bahwa puluhan pasien yang masih dirawat di rumah sakit masih belum pulih, terutama delapan pasien yang berada dalam kondisi kritis. Karena itu, sangat dimungkinkan korban tewas masih akan bertambah.
"Jika traumanya terlalu parah, kita tidak banyak waktu tersisa untuk menyelamatkan pasien dalam kondisi tersebut," kata Menteri Kesehatan Víctor Atallah.
Baca Juga: Korban Tewas Atap Klub Malam Roboh di Dominika Jadi 98 Orang, Sempat Telepon Presiden
Ia dan dokter lainnya mengatakan bahwa cedera yang dialami korban luka adalah patah tulang tengkorak, tulang paha, dan panggul yang disebabkan oleh lempengan semen yang jatuh menimpa mereka yang sedang menghadiri konser merengue di klub malam Jet Set di Santo Domingo. Lebih dari 200 orang terluka karena peristiwa ini.
Pada hari Rabu, puluhan orang yang merupakan keluarga korban semakin frustrasi karena tidak mendapat jawaban tentang keadaan keluarga mereka dari rumah sakit dan lembaga forensik negara itu. Hingga Kamis, satu keluarga masih belum mendapat jawaban apa pun.
María Luisa Taveras mengatakan kepada stasiun TV Noticias SIN bahwa dia masih mencari saudara perempuannya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.