WASHINGTON, KOMPAS.TV - CEO Tesla sekaligus penasihat Gedung Putih, Elon Musk dikabarkan telah melakukan pendekatan langsung kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump guna membatalkan rencana pemberlakuan tarif tinggi terhadap China.
Namun, upaya tersebut dilaporkan gagal dan justru berdampak signifikan terhadap kekayaan pribadi Musk serta saham Tesla.
Menurut laporan The Washington Post yang mengutip sumber anonim, Musk sempat melangkahi penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro demi berbicara langsung kepada Presiden Trump.
Ia menyampaikan kekhawatiran atas dampak kebijakan proteksionisme tersebut terhadap rantai pasok global, terutama bagi Tesla yang banyak bergantung pada komponen dari luar negeri.
Baca Juga: Sekutu Politik Trump Ikut Pusing gara-gara Tarif Impor: Obat kok Lebih Buruk dari Penyakit
Kegagalan Musk membujuk Trump berimplikasi besar pada nilai pasar Tesla dan kekayaan pribadi sang miliarder.
Berdasarkan data Bloomberg Billionaires Index per 8 April 2025, kekayaan Musk turun sebesar 135 miliar dollar AS, membuatnya hanya memiliki 298 miliar dollar AS.
Ini merupakan kali pertama kekayaan Elon Musk jatuh di bawah angka 300 miliar sejak November 2024.
Anjloknya saham Tesla terjadi seiring merosotnya pasar global, dipicu oleh ancaman tarif tambahan yang dilontarkan Presiden Trump.
Setelah menerapkan tarif sebesar 34 persen untuk produk dari China, Trump kembali mengancam akan menaikkan bea impor menjadi 50 persen jika China membalas kebijakan tersebut.
Meski tidak menyatakan penolakan secara terbuka, Elon Musk menyampaikan pandangannya tentang pentingnya kerja sama dagang internasional.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Washington Post/LiveMint
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.