YANGON, KOMPAS.TV — Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3/2025) kemarin. Sedikitnya 1.002 orang tewas dan hampir 2.400 lainnya mengalami luka-luka akibat bencana ini.
Gempa dangkal tersebut berpusat di barat laut Kota Sagaing, Myanmar tengah, dan menyebabkan kerusakan luas di berbagai wilayah.
Hingga kini, tim penyelamat masih terus berupaya mencari korban di bawah puing-puing bangunan yang runtuh.
Baca Juga: Militer Myanmar Unggah Dampak Gempa 7,7 Magnitudo, Sebut Korban Capai 1.002 Orang
Selain di Myanmar, gempa juga terasa hingga Thailand, dengan laporan 10 korban jiwa di Bangkok.
Dengan komunikasi yang masih terganggu, skala bencana yang sebenarnya baru mulai terlihat. Jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah.
Gempa tersebut menyebabkan kehancuran di berbagai daerah, terutama di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar dengan populasi lebih dari 1,7 juta jiwa.
Bangunan roboh, jembatan ambruk, serta jalan-jalan mengalami kerusakan parah. Getaran gempa bahkan terasa hingga Bangkok, yang berjarak ratusan kilometer dari pusat gempa.
Di Mandalay, sejumlah pagoda bersejarah mengalami kerusakan berat. Seorang tentara yang bertugas di pos pemeriksaan dekat sebuah pagoda menceritakan situasi saat gempa terjadi.
“Pagoda itu mulai berguncang. Biara juga runtuh. Seorang biksu meninggal, dan beberapa orang lainnya terluka. Kami berusaha mengevakuasi korban dan membawa mereka ke rumah sakit,” ujarnya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.