Kompas TV internasional kompas dunia

Hamas Masih Sulit Dihancurkan meski Israel Serang Gaza Lagi, Disebut Telah Beradaptasi secara Taktis

Kompas.tv - 23 Maret 2025, 12:55 WIB
hamas-masih-sulit-dihancurkan-meski-israel-serang-gaza-lagi-disebut-telah-beradaptasi-secara-taktis
Kombatan Brigade Qassam Hamas mengawal konvoi Palang Merah Internasional (ICRC) yang membawa sandera Israel di Kota Gaza, 19 Januari 2025. (Sumber: Abed Hajjar/Associated Press)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

GAZA, KOMPAS.TV - Hamas diyakini masih sulit dihancurkan meski Israel telah melakukan serangan lagi ke Gaza.

Israel telah merusak gencatan senjata yang dilakukan selama dua bulan.

Serangan Israel pada pekan ini ditandai dengan gelombang serangan ke sejumlah target Hamas.

Baca Juga: Israel Kembali Serang Lebanon, Dua Orang Tewas Termasuk Satu Anak

Serangan ini menandakan perubahan dari kebuntuan diplomatik ke eskalasi militer, dan pengakuan bahwa tujuan perang Israel yang lebih luas masih jauh dari terwujud.

Kegagalan negosiasi untuk menghasilkan pembebasan sandera yang ditahan Hamas, membuat pemimpin Israel bersikeras bahwa kekuatanlah yang dapat membawa hasil.

Mereka kini tampaknya memperluas fokus dari perolehan di medan perang ke kepemimpinan politik kelompok itu.

Meski telah menyerang target Hamas, termasuk upaya membunuh Kepala Pemerintahan de Facto Hamas Issam al Da’alis, yang masih belum jelas apakah masih hidup atau terbunuh, kelompok perlawanan Palestina itu diyakini masih beroperasi.

Seperti diungkapkan Ynetnews, Sabtu (22/3/2025), Hamas telah beradaptasi secara taktis, beralih dari struktur komando terorganisasi ke kepemimpinan yang terdesentralisasi, dan dari tembakan roket skala besar ke perang gerilya, memungkinkan kelompok itu bertahan hidup di bawah tekanan kuat.

Menurut media Israel itu, tewasnya pemimpin tertinggi Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, dalam serangan Israel di awal perang, membuat kelompok perlawanan Palestina itu beralih ke model Dewan Kepemimpinan.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Ynet News

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x