Gugatan tersebut mengungkapkan Liebb mengatakan ia mengalami masalah gastrointestinal dan meyakinkan Sebbag bahwa ia akan segera keluar.
Sebbag pun kemudian menyampaikan hal itu kepada pramugari.
Sekitar 10 menit kemudian, saat Liebb masih sakit, pilot tersebut mendekati Sebbag dan memintanya memeriksa Liebb.
Pilot tersebut kemudian berteriak kepada Liebb agar segera meninggalkan kamar mandi.
Gugatan tersebut mengatakan bahwa ia memberitahu pilot itu bahwa ia akan segera keluar.
Pilot pun menanggapi dengan mendobrak kunci, mendobrak pintu kamar mandi dan menarik Liebb keluar dengan celana masih di sekitar mata kaki.
Gugatan tersebut menegaskan hal itu membuat alat kelaminnya terlihat oleh Sebbag, pramugari dan penumpang di sekitarnya.
Gugatan itu menambahkan bahwa Liebb merasa dilecehkan secara seksual dan merasa malu setelah dipertontonkan telanjang di depan umum.
Gugatan itu melanjutkan bahwa pilot mendorong keduanya ke tempat duduk, dan melontarkan komentar pedas tentang kepercayaan Yahudi mereka, dan bagaimana orang Yahudi bertindak.
Baca Juga: Gugatan Federal Nyatakan Penutupan Voice of America Tidak Sah
Pesawat pun mendarat di Houston, dan sekitar setengah lusin pegawai CBP menaiki pesawat dan mengawal mereka keluar.
Liebb mengatakan, saat menanyakan alasan mereka ditahan, seorang petugas justru mengetatkan borgolnya.
“Ini bukan negara atau negara bagian. Kami adalah keamanan dalam negeri. Anda tak memiliki hak di sini,” ujarnya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.