WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyebut Ukraina siap bergerak maju dengan tuntutan Presiden AS Donald Trump untuk mewujudkan gencatan senjata dengan Rusia.
Hal tersebut diungkapkan seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz dijadwalkan tiba di Arab Saudi pada Selasa (11/3/2025).
Mereka dijadwalkan melakukan pembicaraan dengan rekan-rekan mereka dari Ukraina di negara tersebut.
Trump sebelumnya telah meningkatkan tekanan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk menerima tuntutannya agar gencatan senjata dengan Rusia secepatnya terjadi.
Baca Juga: Korea Utara Pamer Kapal Selam Nuklir Perdana, Kim Jong Un Tersenyum Lebar!
Namun, AS tak memberikan jaminan keamanan bagi Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi berskala penuh ke Ukraina pada Februari 2022, dan Moskow saat ini telah mengontrol sekitar 20 persen dari wilayah Ukraina.
“Fakta bahwa mereka datang ke sini pada tingkat senior merupakan indikasi yang baik bagi kami bahwa mereka ingin duduk dan siap melangkah maju,” kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS, yang meminta anonimitas, seperti dilansir BBC, Senin (10/3/2025).
Zelenskyy juga tengah berada di Arab Saudi untuk bertemu Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Namun, dia diyakini tak memiliki peranan resmi dalam pembicaraan dengan AS.
Delegasi Ukraina akan diwakili Kepala Kantor Kepresidenan Andriy Yermak, yang juga merupakan penasihat nasional keamanan.
Baca Juga: Korea Utara Akhirnya Perlihatkan Kapal Selam Nuklirnya, Bakal Jadi Ancaman Korsel-AS
Zelenskyy mengaku mengharapkan hasil pembicaraan yang semakin membuat perdamaian kian dekat dan berlanjutnya dukungan bagi Ukraina.
Trump pada Jumat (7/3/2025) lalu mengancam Putin dengan sanksi jika Rusia tak melangkah maju untuk mencapai kesepakatan dengan Ukraina.
Trump mengatakan ia harus melakukan hal itu, karena Rusia benar-benar menggempur Ukraina di medan perang.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.