Kompas TV internasional kompas dunia

Hamas Respons Ancaman Trump terkait Pembebasan Tawanan Israel: Memperumit Gencatan Senjata

Kompas.tv - 7 Maret 2025, 14:14 WIB
hamas-respons-ancaman-trump-terkait-pembebasan-tawanan-israel-memperumit-gencatan-senjata
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan pidato di hadapan sidang gabungan Kongres di Capitol di Washington, Selasa, 4 Maret 2025. (Sumber: Foto AP/Ben Curtis)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

GAZA, KOMPAS.TV - Hamas merespons Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengancam akan menghabisi penduduk Gaza jika tawanan Israel tak dibebaskan seluruhnya.

Sebelumnya pada Rabu (5/3/2025), di platform Truth Social miliknya, Trump mengancam akan menghabisi Hamas dan rakyat Gaza jika tawanan Israel yang ditahan di wilayah Palestina yang diblokade Israel sejak 2007 itu, tidak dibebaskan seluruhnya.

Dia juga menyebut pernyataannya itu sebagai "peringatan terakhir" dan memberikan kesempatan kepada para pemimpin Hamas untuk meninggalkan Gaza.

Ia juga menambahkan, ada “neraka yang harus dibayar” jika para tawanan Israel tak segera dibebaskan.

Baca Juga: Menlu China Kecam Kebijakan Tarif Trump: AS Balas Kebaikan dengan Kejahatan

Juru bicara kelompok perlawanan Palestina itu, Hazem Qassem, menegaskan ancaman Trump dan penolakannya terhadap gencatan senjata, justru mempersulit situasi.

“Ancaman itu memperumit masalah terkait perjanjian gencatan senjata di Gaza, dan mendorong pemerintah pendudukan (Israel) untuk tak melaksanakan perjanjian itu,” ucap Qassem, seperti dilansir Middle East Eye, Kamis (6/3/2025).

“Ada perjanjian gencatan senjata yang telah ditandatangani, dan Amerika Serikat adalah salah satu negara penengah. Perjanjian tersebut menetapkan pembebasan semua tahanan dalam tiga tahap, dan Hamas telah melaksanakan apa yang harus dilakukannya pada tahap pertama,” tambahnya.

Ia menambahkan, pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghindari memasuki negosiasi tahap kedua.

Qassem mendesak pemerintahan Trump untuk menekan Israel agar memulai tahap berikutnya dari perjanjian gencatan senjata.

Juru bicara Hamas lainnya, Abdul Latif al-Qanou pada kesempatan terpisah mengatakan, cara terbaik untuk membebaskan seluruh tawanan adalah Israel memasuki negosiasi fase kedua dan menaati kesepakatan yang telah ditandatangani di bawah naungan mediator.

“Ancaman berulang Trump terhadap rakyat kami merupakan dukungan bagi Netanyahu untuk menghindari perjanjian dan memperketat pengepungan dan pelaparan rakyat kami,” tuturnya.

Baca Juga: Peringatan Terakhir Trump ke Hamas, Segera Bebaskan Sandera Israel atau Dihabisi

Sebelumnya, Trump di Truth Social mengatakan Hamas harus mendengarkan perkataannya.

"Saya mengirimkan kepada Israel semua yang dibutuhkannya untuk menyelesaikan tugas, tidak ada satu pun anggota Hamas yang akan aman jika kalian tidak melakukan apa yang saya katakan," tulisnya.

"Ini peringatan terakhir kalian! Bagi para pemimpin, sekaranglah saatnya untuk meninggalkan Gaza, selagi kalian masih memiliki kesempatan. Juga, kepada Rakyat Gaza: Masa Depan yang indah menanti, tetapi tidak jika Anda menyandera. Jika Anda melakukannya, Anda MATI!" kata Trump yang menulis kata-kata tertentu dengan huruf besar.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Middle East Eye

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x