WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan "peringatan terakhir" kepada Hamas, Rabu (5/3/2025). Dia meminta kelompok perlawanan Palestina itu membebaskan semua tawanan Israel yang masih ditahan di Gaza.
Ia menyampaikan pesan yang bernada tajam itu setelah Gedung Putih mengirim utusan untuk melakukan pembicaraan langsung dengan Hamas.
Trump membuat pernyataan keras itu di platform Truth Social miliknya dan akun Instagram resmi Presiden AS, @potus.
Akun @potus mengunggah foto Trump dengan tulisan berbunyi, "Bebaskan semua sandera sekarang, tidak nanti, dan segera kembalikan semua jenazah orang-orang yang telah kalian bunuh, atau ini berakhir untuk kalian... Ini adalah peringatan terakhirmu!"
Selain itu, posting itu dilengkapi dengan caption yang berisi peringatan keras:
“Shalom Hamas, ini berarti halo dan selamat tinggal, Anda bisa memilih. Bebaskan semua sandera sekarang, bukan nanti, dan segera kembalikan semua jenazah orang-orang yang telah kalian bunuh, atau ini berakhir untuk kalian. Hanya orang sakit dan bejat yang menyimpan mayat, dan kalian sakit dan bejat! Saya mengirimkan kepada Israel semua yang dibutuhkannya untuk menyelesaikan tugas, tidak ada satu pun anggota Hamas yang akan aman jika kalian tidak melakukan apa yang saya katakan. Saya baru saja bertemu dengan mantan sandera kalian yang hidupnya telah kalian hancurkan. Ini peringatan terakhir kalian! Bagi para pemimpin, sekaranglah saatnya untuk meninggalkan Gaza, selagi kalian masih memiliki kesempatan. Juga, kepada Rakyat Gaza: Masa Depan yang indah menanti, tetapi tidak jika Anda menyandera. Jika Anda melakukannya, Anda MATI! Ambil keputusan yang CERDAS. BEBASKAN SANDERA SEKARANG, ATAU AKAN ADA NERAKA YANG HARUS DIBAYAR NANTI!”
Baca Juga: Peringatan Terakhir Trump ke Hamas, Segera Bebaskan Sandera Israel atau Dihabisi
Bahasa tajam dari Trump tersebut muncul setelah Gedung Putih mengatakan pada Rabu bahwa pejabat AS telah terlibat dalam pembicaraan dengan pejabat Hamas.
Pembicaraan ini merupakan pendekatan berbeda dari kebijakan AS yang sudah lama berlaku untuk tidak terlibat langsung dengan kelompok perlawanan Palestina tersebut.
Ini merupakan keterlibatan langsung pertama yang diketahui antara AS dan Hamas sejak Departemen Luar Negeri AS menetapkan kelompok itu sebagai organisasi teroris asing pada 1997.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV, The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.