TORONTO, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Selasa (4/3/2025) menyebut kebijakan tarif yang diterapkan Amerika Serikat (AS) "sangat bodoh".
Dia mengatakan Presiden AS Donald Trump telah berhasil menenangkan Rusia, namun melancarkan perang dagang terhadap Kanada.
“Saat ini saya ingin berbicara langsung, secara spesifik kepada salah satu orang Amerika. Donald (Trump)! Selama lebih dari delapan tahun, Anda dan saya telah bekerja bersama. Kita telah melakukan hal-hal besar. Kita menandatangani kesepakatan bersejarah yang mencetak rekor lapangan kerja dan pertumbuhan di kedua negara," kata Trudeau.
"Kita melakukan hal-hal besar di panggung dunia, seperti yang telah dilakukan oleh AS dan Kanada selama beberapa dekade. Dan sekarang, kita seharusnya bekerja sama untuk memastikan kesejahteraan yang lebih besar untuk Amerika Utara di masa yang serba tidak pasti dan menantang bagi dunia."
"Bukan kebiasaan saya untuk setuju dengan Wall Street Journal. Tapi Donald, mereka menunjukkan walaupun Anda adalah orang yang sangat pintar, ini (kebijakan tarif) adalah sesuatu yang sangat bodoh untuk dilakukan,” ujar Trudeau.
Dalam konferensi pers yang blak-blakan di hari-hari terakhir masa jabatannya, Trudeau mengatakan Kanada akan mengenakan tarif balasan terhadap barang-barang AS senilai lebih dari 100 miliar dolar AS (sekitar Rp1.633 triliun), sebagai balasan atas tarif 25 persen yang dikenakan Trump.
Baca Juga: Cara China Balas Pemberlakuan Tarif Impor oleh Trump, Sektor Pertanian AS Bakal Jadi Target
"Hari ini Amerika Serikat melancarkan perang dagang terhadap Kanada, mitra dan sekutu terdekat mereka, teman terdekat mereka. Pada saat yang sama, mereka berbicara tentang bekerja sama secara positif dengan Rusia, menenangkan Vladimir Putin, seorang diktator pembohong dan pembunuh. Masuk akal,” kata Trudeau yang tampak marah.
Trump mengenakan tarif terhadap tiga mitra dagang terbesar AS, yang langsung memicu pembalasan dari Meksiko, Kanada, dan China serta membuat pasar keuangan terpuruk.
Trump mengenakan pajak atau tarif sebesar 25 persen atas impor Meksiko dan Kanada. Namun, ia hanya mengenakan tarif 10 persen bagi energi Kanada.
“Yang ingin ia lihat adalah keruntuhan total ekonomi Kanada karena hal itu akan memudahkan mereka untuk mencaplok kami,” kata Trudeau.
“Itu tidak akan pernah terjadi. Kami tidak akan pernah menjadi negara bagian ke-51,” tambahnya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.