ROMA, KOMPAS.TV — Paus Fransiskus dikenal dengan karakternya yang bersahaja. Sejak sebelum menjadi paus, ia sering berkunjung ke Roma untuk sekedar membeli es krim dan bercakap-cakap dengan warga.
Kini ketika Paus tengah berjuang melawan pneumonia, warga Roma dan orang-orang yang kerap berinteraksi dengannya ikut mengirimkan doa tulus untuk kesembuhannya.
“Paus kini menjadi teman saya. Ia adalah orang yang saya cintai, bukan pelanggan,” kata seorang ahli kacamata bernama Alessandro Spiezia. Ia merupakan ahli kacamata langganan Paus.
“Saya berdoa untuk kesembuhannya,” ujarnya tulus.
Spiezia menceritakan, jika Paus berkunjung ke tokonya, mereka kerap merahasiakannya.
Karena jika orang-orang tahu Paus sedang mengunjungi tokonya, maka akan terjadi keramaian karena turis dan warga pasti akan ingin bertemu dengan Paus.
Paus Fransiskus pernah mampir ke tokonya beberapa kali sejak menjadi Paus pada tahun 2013. Biasanya ia datang untuk mengganti lensa kacamata.
Menurut Spiezia, Paus biasanya datang ke tokonya dengan mobil Ford atau Fiat sederhana dan dengan pengamanan minimal.
Ia akan melambaikan tangan kepada orang yang ditemuinya saat datang dan pergi.
Baca Juga: Vatikan: Paus Fransiskus Kritis tetapi Stabil, Tak Alami Krisis Pernapasan Baru
Paus asal Argentina ini juga memiliki langganan toko es krim. Sebuah toko es krim di Vatikan telah melayani kesenangannya akan makanan manis selama bertahun-tahun.
Toko ini dimiliki oleh seorang pembuat es krim asal Argentina bernama Sebastian Padrón.
Ia membuka laboratorium gelatonya di dekat hotel Santa Marta, Vatikan.
Es krim dulce de leche, dengan hidangan penutup karamel khas Argentina merupakan hidangan favorit Paus.
“Ia menelepon saya setelah COVID dan mengundang untuk bertemu saya,” kata Padròn seperti dikutip dari The Associated Press.
“Ia ingin bertemu dengan saya karena ia telah makan es krim kami selama beberapa tahun. Saya memenuhi undangannya bersama keluarga saya, kami berbicara dengannya untuk waktu yang lama. Pertemuan itu sangat menyenangkan, sangat ramah, sangat sederhana, seolah-olah kami adalah tetangga dan seolah-olah kami telah saling kenal sepanjang hidup kami,” kenang Padron.
Padròn menambahkan, “Setelah kami mengetahui tentang Paus yang sedang dirawat inap, kami mengirimkan doa kepadanya. Dan seperti yang selalu ia katakan, kami harus berdoa untuknya,” katanya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.