WASHINGTON, KOMPAS.TV – Gedung Putih melarang seorang reporter dari kantor berita Associated Press (AP) menghadiri acara di Oval Office pada Selasa (11/2/2025) waktu setempat.
Larangan ini terjadi setelah AP menolak permintaan pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mengubah penyebutan Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika dalam pemberitaan mereka.
Keputusan ini memicu kritik dari berbagai pihak, termasuk organisasi jurnalis yang menilai tindakan tersebut sebagai ancaman terhadap kebebasan pers.
Reporter AP yang identitasnya tidak diungkap berusaha memasuki acara di Gedung Putih seperti biasa, tetapi ditolak oleh pejabat administrasi Trump.
Baca Juga: Presiden Meksiko Tertawakan Perintah Trump Namai Teluk Amerika: Dunia Menyebutnya Teluk Meksiko
Langkah ini dianggap tidak biasa dan disebut sebagai bentuk hukuman terhadap AP, yang sebelumnya menegaskan akan tetap menggunakan istilah Teluk Meksiko dalam pemberitaannya.
Sebelumnya, Trump telah menandatangani perintah eksekutif pada 20 Januari untuk mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika.
Namun, perubahan tersebut mendapat respons skeptis dari berbagai pihak, termasuk Presiden Meksiko yang menanggapinya dengan nada sinis.
AP, sebagai salah satu kantor berita terbesar di dunia, menyatakan bahwa mereka harus memastikan nama tempat dan geografi yang digunakan dalam berita dapat dikenali oleh khalayak global.
Kebijakan AP ini mengacu pada AP Stylebook, panduan yang banyak digunakan oleh jurnalis di berbagai negara.
Keputusan Gedung Putih menuai kecaman dari sejumlah organisasi jurnalis dan akademisi. Julie Pace, Wakil Presiden Senior sekaligus Editor Eksekutif AP, menilai tindakan tersebut sebagai bentuk pembatasan akses terhadap berita independen.
"Hal ini sangat mengkhawatirkan bahwa pemerintahan Trump akan menghukum AP atas jurnalisme independennya," kata Pace dalam sebuah pernyataan dikutip dari Associated Press.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.