KIEV, KOMPAS.TV - Rusia mengeklaim telah merebut satu desa lagi dalam serangan gencarnya di wilayah Donetsk, Ukraina, Jumat (31/1/2025). Desa tersebut bernama Novovasylivka yang berada dekat dengan Pokrovsk, pusat logistik penting Ukraina.
Klaim Rusia bahwa pasukannya telah merebut Novovasylivka hingga kini belum dapat dikonfirmasi, dan pejabat Ukraina pun belum berkomentar.
Namun, peta medan perang yang diterbitkan pada Jumat pagi oleh Staf Umum Ukraina menunjukkan, setidaknya sebagian desa tersebut telah berada di bawah kendali Rusia.
Pasukan Rusia selama berbulan-bulan telah berusaha untuk merebut benteng utama Donetsk di Pokrovsk dan Chasiv Yar. Mereka harus berjuang melewati ladang pertanian dan hutan di sekitar desa tersebut.
Jatuhnya Pokrovsk dan Chasiv Yar dapat memungkinkan tentara Rusia untuk menguasai Donetsk sepenuhnya dan bahkan menyiapkan jalan bagi Rusia untuk terus maju ke wilayah tetangganya, Dnipro.
Baca Juga: Warga Korea Utara Bingung kenapa Tentara Kim Jong-Un Bantu Perang Rusia: Bukankah AS Musuhnya?
Dorongan Rusia baru-baru ini di wilayah tersebut bertepatan dengan pelantikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan mengulangi janjinya untuk segera mengakhiri perang.
Hal itu mendorong Moskow dan Kiev untuk mengejar perolehan di medan perang yang mungkin memberi mereka keunggulan di meja perundingan.
Desa Novovasylivka terletak sekitar 11 kilometer di sebelah barat daya Pokrovsk. Pejabat Ukraina mengatakan Rusia sedang mencoba gerakan menjepit untuk mengepung Pokrovsk.
Pokrovsk adalah persimpangan jalan dan rel kereta api utama, yang menyediakan pasokan untuk sebagian besar logistik garis depan. Sementara Chasiv Yar adalah puncak bukit yang strategis.
Staf Umum Ukraina mengatakan pada Jumat bahwa pasukan Ukraina telah menangkis 71 serangan tentara Rusia terhadap Pokrovsk selama 24 jam terakhir.
Yang berarti, hampir setengah dari serangan Rusia di sepanjang garis depan sepanjang 1.000 kilometer terjadi di sekitar Pokrovsk.
Baca Juga: Rusia Ungkap Caplok Permukiman Strategis di Donetsk, Ukraina Akui Mundur tapi Pertempuran Berlanjut
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.